Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Properti Bawa IHSG

Kompas.com - 21/07/2011, 03:09 WIB

Jakarta, Kompas - Saham-saham di sektor properti menjadi pendorong utama Indeks Harga Saham Gabungan mencapai level 4.050,632, Rabu (20/7). Hal itu merupakan rekor baru IHSG setelah berada di level 4.032,974 pada perdagangan awal pekan ini.

Pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 27,22 poin atau sekitar 0,68 persen. Indeks saham sektor properti naik 10,487 poin (4,81 persen). Perdagangan saham harian (intraday) tertinggi di 4.055,05 dan terendah di 4.020,82. Indeks saham unggulan LQ45 naik 3,838 poin (0,54 persen) ke 714,04 dan Kompas100 juga naik 5,483 poin (0,59 persen).

Nilai transaksi meningkat juga antara lain dipicu transaksi tutup sendiri senilai Rp 1,1 triliun atas saham Indosiar Karya Media terkait akuisisi Elang Mahkota. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih sekitar Rp 7 miliar, setelah mencatat total transaksi beli senilai Rp 1,402 triliun dan jual Rp 1,395 triliun.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka menguat karena terbawa tren positif bursa-bursa di Asia, seperti Jepang dan Korea. Kekhawatiran krisis utang Amerika Serikat sedikit berkurang setelah Presiden AS Barack Obama memberikan pernyataan terkait kenaikan batas utang atas AS untuk memangkas defisit. Bursa AS juga ditutup berbalik arah (rebound) kemarin setelah sejumlah emiten menunjukkan kinerja yang lebih baik dari yang diharapkan pada semester pertama 2011.

Analis pasar modal, Edwin Sinaga, memprediksi fluktuasi IHSG tak terhindarkan pascatembus ke level 4.050 akibat aksi ambil untung maupun mengikuti pergerakan bursa global. Meskipun perdagangan kemarin saham-saham properti naik tajam, IHSG tetap didukung saham-saham unggulan.

”Ada baiknya kita mulai melirik sektor energi dan komoditas. Sektor perbankan cenderung stabil,” kata Edwin. (BEN/OIN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com