Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Diminta Berikan Secuil Lahannya untuk Posyandu

Kompas.com - 25/07/2011, 20:43 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Harga tanah di Kota Tangerang, Banten, yang relatif mahal mengakibatkan program pembangunan 100 gedung pos pelayanan terpadu (posyandu) tertunda. Untuk itu, diperlukan solusi agar dilaksanakan pada lokasi fasilitas umum dan sosial pengembang.

"Kami harus mencari solusi terbaik untuk menerapkan program membangun 100 posyandu di daerah ini, karena harga tanah relatif mahal," kata Wali Kota Tangerang, H. Wahidin Halim, Senin (25/7/2011).

Dia mengatakan, akibat mahalnya harga tanah itu diharapkan pimpinan pengembang perumahan menyerahkan lahan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) kepada Pemkot Tangerang agar dapat dijadikan posyandu. Selama ini, program pembangunan Posyandu di wilayah tersebut memanfaatkan lahan fasos dan fasum, namun karena jumlahnya terbatas maka dicarikan jalan keluar terbaik, yakni membeli tanah dengan harga murah.

Sementara itu, warga Kota Tangerang bersedia melepaskan tanah mereka dengan harga diatas Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) setempat. Untuk wilayah Kecamatan Ciledug nilai jual tanah setempat mencapai Rp 1,2 juta hingga Rp 2,5 juta per meter persegi, sedangkan di wilayah Karawaci dan Cibodas sebesar Rp 450.000 hingga Rp 1,1 juta.

Kendati begitu, pihaknya optimistis program membangun 100 posyandu dapat terlaksana karena sebelumnya sudah berjalan dengan mendirikan sebanyak 97 tempat. Bahkan, peresmian program Posyandu yang dominan pada lahan pengembang tersebut langsung dipimpin ibu negara Ani Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com