Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Menjadi Korban

Kompas.com - 29/07/2011, 05:28 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Aksi mogok pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda, Kamis (28/7/2011) mulai pukul 00.00 sampai 13.00, mengakibatkan 14 dari 66 penerbangan domestik di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta tertunda hingga 60 menit. Ribuan penumpang sempat tertahan di sejumlah bandara.

”Data ini berdasarkan jadwal penerbangan mulai pukul 00.00 sampai 13.00 seperti terbaca dari sistem di bandara ini,” kata Frans Yoseph, petugas Officer in Charge (OIC) Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kepada Kompas, Kamis sore.

Selain berdampak pada telantarnya penumpang karena kekacauan jadwal penerbangan, pemogokan pilot itu juga sempat berdampak pada penurunan harga saham PT Garuda Indonesia (GIAA) di Bursa Efek Indonesia pada sesi I Kamis pagi. Harga saham GIAA turun Rp 10 per saham dari Rp 510 menjadi Rp 500 per saham.

Namun, berakhirnya aksi mogok Asosiasi Pilot Garuda (APG) mampu mengangkat harga saham perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) itu, Kamis sore. Saham ditutup naik 10 poin atau 1,96 persen ke posisi Rp 520 per saham. Volume perdagangan tercatat sebanyak 23.876.500 saham senilai Rp 12,139 miliar dalam 497 kali transaksi.

Di lapangan, penundaan penerbangan di antaranya untuk rute Jakarta-Medan, Palembang, Batam, Surabaya, Denpasar, dan Pangkal Pinang, serta untuk tujuan Makassar, Pekanbaru, Balikpapan, dan Yogyakarta. Sebanyak enam penerbangan internasional yang tertunda adalah dua penerbangan Jakarta-Singapura serta penerbangan ke Jeddah, Kanton, Kuala Lumpur, dan Hongkong.

Sebelumnya, Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan PT Garuda Indonesia Pujobroto, yang ditemui di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta ketika Menteri BUMN Mustafa Abubakar datang, mengatakan, terhitung pukul 00.00-10.00, sebanyak 18 dari 53 penerbangan Garuda tertunda akibat aksi tersebut.

Lebih Lengkap Baca di KOMPAS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com