Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Layanan Gadai Emas Makin Menjamur?

Kompas.com - 04/08/2011, 09:43 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjamurnya layanan gadai emas disebabkan masih banyaknya kebutuhan masyarakat yang belum tersentuh produk bank. Padahal, masyarakat ini rata-rata punya emas, baik emas perhiasan maupun emas murni.

"Gadai itu kan nggak boleh dilakukan oleh bank konvensional, ya, karena kalau di Indonesia, undang-undang gadai itu dimonopoli oleh Perum Pegadaian. Kan, dia ada UU gadai, (tercantum bahwa) yang boleh usaha atau punya kekuatan gadai hanya syariah karena di dalam syariah ada produk rahn tadi," ujar Solusi Emas Syariah Business Head Muhammad Budi Utomo kepada Kompas.com seusai peluncuran Solusi Emas di Jakarta, Rabu (3/8/2011).

Dalam paparannya, Budi mengatakan, berdasarkan survei tahun 2007, sebanyak 36,2 juta keluarga di negeri ini memiliki emas, yang didominasi oleh kelompok keluarga, pedagang, dan wirausaha sebanyak 27 juta keluarga. Sisanya sebanyak 9 juta keluarga merupakan kelompok karyawan.

Namun, dalam menjangkau masyarakat yang memiliki emas ini, ia menyebutkan, fokus layanan Solusi Emas hanya pada pembiayaan yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan masyarakat, seperti kebutuhan untuk sekolah anak atau Lebaran.

"Sebenarnya kami fokus hanya di pembiayaan, bukan investasi karena kami juga sesuai imbauan dari BI, yang lebih mengutakan ke sektor ini (masyarakat kecil dan menengah)," ujar dia.

"Karena begini, sebenarnya, kan, pembiayaan itu makin banyak yang unbankable. (Untuk menjangkau masyarakat yang) bisa nggak punya tabungan, bisa nggak punya kelengkapan yang tidak dipunya oleh bank, tapi dia punya emas," lanjutnya.

Menurut Budi, orang yang mempunyai emas itu sebenarnya lebih terhormat. Kenyataan di lapangan, orang yang gadai itu dianggap sebagai warga kelas dua. "Karena kalau dia punya emas atau punya barang seharusnya dia sudah memiliki (sesuatu)," katanya.

Selain karena pemenuhan kebutuhan masyarakat yang belum tersentuh bank, menjamurnya layanan gadai emas ini juga dipicu oleh harga emas yang semakin tinggi. "(Lalu) cepet-nya itu. Misalnya saya pedagang sayur, saya pagi datang, kan siang sudah laku, duitnya sudah balik lagi. Kalau saya minta pinjam ke bank, kan dia nggak bisa instan, paling yang instan KTA (kredit tanpa agunan). KTA pun perlu proses. Tapi, gadai itu kan 15 menit sudah dapat cash," paparnya mengemukakan kelebihan layanan gadai emas syariah ketimbang layanan pinjaman perbankan.

"Jadi begitu uang sudah punya, balikin aja langsung, mau dua hari atau tiga hari, tanpa ada penalti," sebutnya.

Budi menuturkan, risiko gagal bayarnya cenderung kecil, lebih kecil daripada risiko telat bayar sebesar 0,2 persen. "Kalau sampai yang dieksekusi, itu lebih kecil lagi," katanya. Ia juga mengatakan, dalam sistem syariah tidak boleh mengambil keuntungan dari lelang emas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

    Whats New
    IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

    5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

    Spend Smart
    Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

    Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

    Whats New
    Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

    Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

    Whats New
    Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

    Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

    Whats New
    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com