Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham PT PBA Diserahkan ke PLN

Kompas.com - 05/08/2011, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah menyerahkan 21.647 lembar saham senilai 90.225.861.000 milik PT Pelayaran Bahtera (PBA) kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Penyerahan dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar selaku wakil pemegang saham kepada Direktur Utama PLN Dahlan Iskan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (5/8/2011).

PT PBA merupakan BUMN yang bergerak di bidang pelayaran yang semua sahamnya dimiliki pemerintah. Pengalihan saham ini dalam rangka restrukturisasi bisnis PBA yang dalam lima tahun terakhir tidak sehat.

Selain itu pengalihan ini diharapkan akan menguntungkan PLN terutama untuk distribusi pasokan batubara ke pembangkit PLN. Setelah pengalihan saham PBA akan diproses menjadi anak perusahaan PLN.

"Dengan memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, maka PLN dapat meningkatkan efisiensi biaya pengangkutan batubara," kata Dahlan Iskan.

Mustafa Abubakar menyatakan kebutuhan batubara PLN pada 2011 mencapai 36 juta ton. Kebutuhan tersebut akan terus meningkat setiap tahunnya sehingga diperlukan armada yang bagus untuk mengangkut batubara.

"Kebutuhan batubara pada 2012 diperkirakan sebesar 50 juta ton dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi yang kuat antar-BUMN untuk menjamin pasokan batubara ke PLN. Dengan terintegrasinya pasokan maka kinerja PLN akan semakin meningkat untuk mewujudkan ketahanan energi," tambah Mustafa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com