Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Pemerintah di Asia atas Utang AS

Kompas.com - 06/08/2011, 13:16 WIB

 

SEOUL, KOMPAS.com- Pemerintah Asia bereaksi hati-hati terhadap keputusan Standard & Poor's yang memangkas peringkat utang AS dari AAA menjadi AA+.  Keputusan tersebut dapat membuat kepercayaan di pasar keuangan menurun dan memangkas nilai aset obligasi mereka dalam denominasi dollar AS.

Peringkat itu menjadi AA+, berarti posisi negara terkaya di dunia itu di bawah Liechtenstein dan beberapa puluh negara lain, setara dengan Belgia dan Selandia Baru. Salah satu penasihat bank sentral China yang merupakan kreditor terbesar pemerintah AS menyatakan, penurunan itu akan menurunkan juga kurs dollar AS.

Untuk pemerintah di Asia, penurunan peringkat itu adalah berita buruk. Sebagian besar negara di kawasan Asia memiliki posisi surplus terhadap AS yang diperoleh dari akumulasi dollar AS. Mereka telah menanamkan banyak uang untuk membeli obligasi pemerintah AS. 

AS juga merupakan pasar ekspor utama Asia, sehingga kekacauan di AS dapat berdampak bagi perekonomian Asia.

Jepang yang merupakan kreditor terbesar kedua AS setelah China mengatakan, ketertarikan mereka terhadap obligasi AS belum berubah, walaupun ada penurunan peringkat dari S&P.

"Kepercayaan kami terhadap obligasi AS dan daya tarik mereka sebagai investasi tidak akan berubah karena tindakan S&P ini," demikian seorang pejabat Jepang.  

Xia Bin, penasihat pada Bank Rakyat China mengatakan, penurunan kurs dollar AS akan terus berlanjut.  Yoon Jong-won, pejabat senior pada Kementrian Strategi dan Keuangan Korea Selatan mengatakan penurunan kredit bukanlah berita bagus, mereka akan mengamati bagaimana reaksi pasar terhadap penurunan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com