Jakarta, Kompas.com
China menjadi satu-satunya harapan dunia untuk mendorong ke arah pemulihan ekonomi internasional. Dua kekuatan ekonomi utama dunia, Amerika Serikat dan Eropa justru terpuruk oleh tekanan krisis keuangan global yang terjadi akibat ulah mereka sendiri.
"Ini membuat China menjadi negara paling dominan sebagai power house (pusat kekuatan) ekonomi dunia. Harapan dunia tinggal ditumpukan pada China," ujar Ekonom Dradjad Hari Wibowo di Jakarta, Minggu (7/8/2011).
Menurut Dradjad, sebenarnya peringkat utang AS hanya turun sedikit. Jadi secara teknis dampaknya terhadap perekonomian AS tidak besar, misalkan dampaknya terhadap tingkat suku bunga pinjaman di pasar domestik AS seperti mortgage rate (kredit properti) atau bunga kartu kredit.
Namun, karena hal ini pertama kali terjadi, di sisi lain program pemulihan ekonomi tersandera oleh permainan politik di House of Representative dan Kongres, faktor psikologis terkait turunnya peringkat tersebut akan berdampak lebih besar.
Pelaku pasar global tidak percaya bahwa AS akan bisa mengatasi defisitnya dan perlahan-lahan menyelesaikan masalah utangnya.
"Dampak psikologis ini yang membuat penurunan peringkat tersebut akan lebih besar efeknya terhadap suku bunga domestik AS, inflasi, pertumbuhan sektoral, dan stabilitas fiskal. Kekhawatiran terhadap hal-hal tersebut telah menjatuhkan ekspektasi terhadap perekonomian global, apalagi belum ada terobosan berarti untuk atasi masalah utang Eropa," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.