Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Cukai Tahan Garam Impor

Kompas.com - 09/08/2011, 02:40 WIB

Cilegon, Kompas - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Merak mengawasi garam impor milik PT SLM di Ciwandan, Kota Cilegon, Banten. Garam impor itu dilarang dikeluarkan sebelum ada izin dari Kementerian Perdagangan.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Merak R Basuki Aribawa di Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (8/8), mengatakan, garam merupakan komoditas yang dibatasi sehingga untuk mengimpornya harus mendapat izin dari Kementerian Perdagangan.

Seperti diberitakan Kompas (8/8), petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Sabtu menyegel sementara gudang garam PT SLM di Pelabuhan Ciwandan yang diduga menerima pasokan garam impor asal India.

”Untuk konteks permasalahan ini, dari awal Juli sudah dua kali masuk, tapi persyaratan izin dari Kementerian Perdagangan terpenuhi,” kata Basuki, Senin.

Penuturan Basuki, kuota impor garam yang diberikan oleh Kementerian Perdagangan adalah 60.000 metrik ton dengan batas waktu 15 Juli 2011.

Hingga 15 Juli, lanjut dia, sudah ada dua kali pemasukan garam impor, yang pertama 16.000 metrik ton dan kedua 13.000 metrik ton.

Namun, pada 4 Agustus masuk lagi garam impor sebanyak 11.800 metrik ton dan mulai dibongkar di Ciwandan.

Sementara itu, di Jakarta, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Deddy Saleh mengatakan, Kementerian Perdagangan belum bisa menjatuhkan sanksi terhadap PT SML.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Syahrin Abdurahman menjelaskan, penyegelan gudang garam PT SML karena pelanggaran izin impor.

(CAS/ENY/LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyeludupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyeludupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com