Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas Terus Melejit Capai Harga Tertinggi

Kompas.com - 09/08/2011, 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Harga emas di New York Metal Exchange kembali mencatatkan rekor terbarunya saat mencapai 1.704,3 dollar AS per troy ounce atau sekitar Rp 467.613 per gram, Senin (8/8). Kondisi ini menurunkan minat konsumen membeli logam mulia itu.

Chief Executive Officer Vibiz Consulting Alfred Pakasi di Jakarta, Senin, menilai,

kepanikan di pasar saham membuat investor berburu emas untuk mengamankan aset mereka. Kekhawatiran itu bertambah pascaturunnya peringkat utang di Amerika Serikat (AS) dan kemungkinan pelambatan ekonomi di daratan Eropa.

”Sebagian pemain di emas adalah juga pemain di saham. Mereka mencari keuntungan lain di emas setelah saham tertekan secara global pekan-pekan terakhir,” kata Alfred.

Akibat spekulasi itu, harga emas terus menanjak. Emas sudah naik sekitar 20 persen tahun ini, tahun kesebelas kenaikan. Menurut Alfred, emas sudah naik tujuh pekan berturut-turut dengan catatan rekor. Tren itu bisa saja terus berlangsung hingga kisaran 1.750 dollar per troy ounce. Satu troy ounce setara dengan 31,1 gram.

”Kita tidak tahu kapan harga emas akan turun, mungkin saja tidak lama. Investor harus waspada dan tahu, dalam pasar, investasi yang terlalu cepat naik akan cepat terkoreksi oleh aksi ambil untung,” kata Alfred.

Melambungnya harga emas, kemarin, mengakibatkan transaksi terhenti selama satu jam di Surabaya, Jawa Timur. Pedagang tidak berani buka harga karena kenaikan emas mencapai 28 dollar AS per troy ounce dari akhir pekan lalu.

Menurut Sekretaris Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) Jatim Ali Wahyudi di Surabaya, harga emas juga benar-benar menurunkan minat konsumen untuk membeli emas. Harga logam mulia sempat menyentuh Rp 467.000 per gram, dan sore turun menjadi Rp 465.000 per gram.

”Kenaikan harga emas kali ini justru menurunkan omzet pedagang hingga 50 persen, seperti periode serupa tahun 2010 terutama menjelang Lebaran, karena sangat sedikit yang mau beli emas,” katanya.

Kondisi senada juga ditemui di Banyuwangi. Beberapa pembeli mundur ketika mengetahui mahalnya harga emas saat ini. Padahal, biasanya transaksi pembelian emas meningkat pesat saat menjelang Lebaran. Setidaknya 50 gram emas per hari.

”Beli sama-sama sepi. Kini, sehari bisa menjual 10 gram saja sudah bagus,” kata Lin Lin, penjual emas di Toko Sumber, Banyuwangi.

Harga emas terus naik di Banyuwangi. Kini, harga emas lempengan 24 karat ukuran 1 gram Rp 510.000 atau naik 20 persen dibandingkan dua pekan lalu. Kenaikan harga emas itu, diakui sejumlah pedagang, berlangsung terus setiap hari. Kenaikan harga bisa mencapai Rp 1.000-Rp 2.000 per gram per hari.

Harga emas perhiasan pun naik drastis. Kini harga per gram emas perhiasan ukuran 22 karat mencapai Rp 380.000, padahal dua bulan lalu masih Rp 350.000 per gram.

”Sekarang, mencari emas lempengan saja susah, saya hanya punya ukuran 1 gram atau 2 gram adapun ukuran di atasnya sudah kosong sejak sebulan lalu,” kata Aci, penjual emas di toko Mutiara Banyuwangi.

Transaksi jual pun tidak kalah sepi. Meski harga sedang tinggi- tingginya, pemilik emas memilih untuk menggadaikan barangnya dibandingkan menjualnya kembali. (BEN/ETA/NIT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com