Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambil Untung Pun Pengaruhi Turunnya IHSG

Kompas.com - 09/08/2011, 22:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada beberapa hari terakhir tidak hanya dipengaruhi oleh krisis global. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyebutkan, penurunan ini juga merupakan imbas dari adanya aksi ambil untung.

"Indeks kita memang tertekan beberapa hari terakhir ini, terutama diakibatkan oleh kondisi global. Namun kemudian, kalau kita lihat secara menyeluruh dari pertengahan tahun kemarin, yaitu dari Juli 2011 sampai Agustus sekarang, ini sebetulnya ada dua (penyebab). Di samping memang ada tekanan dari global, tetapi ada juga pengaruh dari profit taking," ujar Kepala Bapepam-LK Nurhaida, Selasa (9/8/2011) di Jakarta.

Penilaian tersebut didasarkan pada data indeks dari Juli-Agustus, di mana pertumbuhan indeks cukup tinggi. "Itu indeks kita naik cukup tinggi (year to date). Sampai (tanggal) 4 Agustus itu indeks kita naik  11,3 persen," tambah Nurhaida.

Kondisi indeks merosot tajam pada Jumat (5/8/2011), yakni anjlok 4,99 persen. Indeks pun kembali turun pada Senin (7/8/2011) sebesar 1,82 persen. "Hari ini walaupun dibuka dengan keadaaan tertekan pada pagi hari, tetapi kemudian rebound pada jam-jam berikutnya," ujarnya.

Nurhaida mengatakan, indeks Indonesia masih tumbuh positif jika dibandingkan dengan indeks negara lain per tanggal 8 Agustus. Indeks tumbuh sebesar 3,963 persen. Ia menuturkan, hanya beberapa negara yang masih mengalami pertumbuhan positif di atas Indonesia, misalnya misalnya Thailand yang tumbuh sebesar 4, 399 persen. Negara-negara lain pada dasarnya atau pada umumnya sudah minus.

Per hari ini pun, lanjut dia, indeks masih tumbuh positif sebesar 1,187 persen (year to date). Ini masih lebih baik dibandingkan indeks Nikkei yang minus 13,395 persen.

Penurunan indeks yang tak terlalu signifikan ini sejalan dengan pernyataan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan sebelumnya, yang menyebutkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat menghadapi krisis global. Ia menuturkan, penurunan yang tidak signifikan itu didukung oleh kondisi keuangan emiten yang cukup baik.

Emiten mampu mencatat kenaikan laba sebesar 38,7 persen pada tahun 2010 dari tahun sebelumnya. Bahkan, emiten yang membukukan laba dikurangi yang merugi tumbuh sebesar 39,1 persen pada periode yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com