Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendorong Lagi Inisiatif "Green Building"

Kompas.com - 12/08/2011, 11:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komitmen Indonesia mengurangi emisi karbon nasional hingga 26 % pada 2020 dapat terwujud jika masyarakat Indonesia benar-benar memegang teguh komitmen itu dengan melakukan kegiatan-kegiatan taktis dan strategis mewujudkannya. Salah satu langkah dapat ditempuh Indonesia untuk mewujudkan hal itu adalah dengan mengurangi emisi karbon pada bangunan, baik itu bangunan komersial, bangunan pelayanan publik maupun hunian.

Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) sebagai satu-satunya anggota World Green Building Council dengan status emerging member di Indonesia meyakini, upaya Indonesia menekan emisi karbon pada 2020 dapat terwujud. Nantinya, partisipasi semua pihak menjadi kunci utama keberhasilan itu.

Naning Adiwoso, Chairperson GBC Indonesia, di Jakarta, Jumat (12/8/2011), mengatakan, selama dua tahun berdiri GBC Indonesia telah menjadi mitra pemerintah, swasta, dan masyarakat Indonesia dalam rangka menekan penggunaan emisi karbon pada bangunan. Salah satu langkah telah dilaksanakan adalah melakukan kampanye bersama kalangan industri, profesional dan akademisi untuk menyebarluaskan upaya-upaya mengurangi emisi karbon pada bangunan lama maupun bangunan baru.

GBC Indonesia juga berperan aktif membantu perusahaan yang peduli terhadap lingkungan untuk melakukan transformasi pasar dengan mengimplementasikan kaidah-kaidah bangunan hijau dan mendorong penggunaan material-material ramah lingkungan, serta mendorong industri-industri untuk hanya menciptakan produk-produk ramah lingkungan. Ia yakin, dua tahun berdiri merupakan langkah awal yang positif untuk mendorong inisiatif green building di Indonesia, dan meyakini inisiatif tersebut akan terus bergerak maju untuk mewujudkan visi dan misi GBC Indonesia.

"Ini cuma langkah awal dari perjalanan panjang kami untuk mengantar Indonesia semakin hijau dan berkelanjutan," kata Naning kepada Kompas.com.

Pada 2010 lalu, GBC Indonesia telah memberikan kontribusinya dengan melahirkan lebih dari 100 sumber daya manusia "hijau". Naning menuturkan, mereka telah diberikan tambahan pengetahuan tentang prinsip-prinsip sustainable building dan sustainable enviroment melalui bermacam pelatihan greenship associate dan greenship professional yang rutin diadakan. 

"Kami bersama dengan para pemangku kepentingan dari kalangan industri, pemerintah, akademisi dan profesional juga berhasil merumuskan sistem rating terhadap bangunan lama maupun bangunan baru," ujarnya.

Sistem rating itu, lanjut Naning, menjadi kaidah-kaidah green building dalam keyakinan GBC Indonesia dan dinamakan dengan greenship. Sejauh ini, hasil implementasi tahapan-tahapan rating dalam greenship menunjukkan perbedaan signifikan dalam pemanfaatan energi di suatu bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com