Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Luncurkan Listrik Prabayar di Papua

Kompas.com - 14/08/2011, 14:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  —  PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) meluncurkan layanan listrik prabayar untuk wilayah Papua. Itu dilakukan untuk memperluas pengembangan listrik prabayar di seluruh Indonesia.

Menurut Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN, Bambang Dwiyanto, dalam siaran pers, di Jakarta, Minggu (14/8/2011), layanan listrik prabayar menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam berlangganan listrik.

Wamena yang melayani wilayah Kabupaten Jayawijaya menjadi daerah yang akan dilayani dengan 100 persen prabayar. Saat ini PLN Wamena dengan 7.000 pelanggan sedang aktif menyosialisasikan listrik prabayar.

"Upaya ini telah membuahkan hasil. Kini 2.000 pelanggan listrik di Wamena telah menikmati layanan listrik prabayar," ujarnya.

Ditargetkan pada bulan Oktober 2011 seluruh pelanggan di Wamena telah beralih ke prabayar.

Menurut General Manager PLN Wilayah Papua, Ferdinand Siahaan, Wamena dipilih sebagai proyek percontohan layanan listrik prabayar karena masyarakat daerah itu dinilai terbuka terhadap perubahan. Nantinya, keberhasilan dalam menerapkan prabayar di Wamena diharapkan dapat ditularkan ke daerah-daerah lain di Papua.

Manajer PLN Ranting Wamena, Sudharmono, menyatakan, siap dan optimistis target tersebut dapat tercapai. "Berdasarkan pengalaman, masyarakat di sini cukup terbuka dan ini sangat memudahkan kami dalam mengenalkan dan menyosialisasikan prabayar," katanya.

Jika nanti seluruh Kabupatern Jayawijaya telah dilayani dengan prabayar, maka ini akan menjadi kabupaten pertama yang seluruh pelanggan listriknya dilayani dengan prabayar.

Sebelumnya, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, telah tercatat di rekor MURI sebagai kecamatan pertama yang seluruh pelanggan listriknya dilayani dengan prabayar.

Manajemen PLN mengklaim, listrik prabayar menjanjikan kemudahan dan kepraktisan bagi pelanggan dalam berlangganan listrik. Dengan prabayar, pelanggan dapat dengan mudah mengatur pemakaian listrik, menjatah anggaran biaya listrik, dan mengendalikan pemakaian listriknya sendiri.

Selain itu, pelanggan terbebas dari masalah kesalahan catat meter (karena meter prabayar tidak perlu dicatat), privacy terjaga (tidak ada petugas catat meter yang datang), terbebas dari sanksi pemutusan karena lupa atau terlambat membayar listrik. Adapun nominal pembelian token (pulsa isi ulang) bervariasi dari Rp 20.000 hingga Rp 1.000.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com