Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 16/08/2011, 13:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Muhammad Said Didu, menyebutkan pembangunan infraktruktur mutlak dipenuhi dalam mewujudkan rencana pembangunan pemerintah yang menerapkan prinsip pro-poor, pro-growth, dan pro-job.

"Ada kebijakan (pemerintah) yang tidak searah. Pemerintah ingin mempercepat pembangunan infrastruktur, tapi di sisi lain belanja (APBN) justru besar ke yang bukan infrastruktur," ujar Said kepada Kompas.com, via telepon, Selasa ( 16/8/2011 ).

Ia mengatakan seharusnya porsi anggaran subsidi seperti bahan bakar minyak (BBM) dan listrik, harus dialihkan untuk mendanai pembangunan infrastruktur. "Subsidi BBM sangat tidak sehat," tambah dia. Ini mengingat anggaran ini hanya dinikmati masyarakat yang mempunyai kendaraan. Bukan masyarakat di daerah yang kebanyakan tidak punya kendaraan.

Menurut Said, kondisi infrastruktur di Indonesia masih jauh dari bagus. "Infrastruktur kita sangat rendah di antara negara-negara yang pertumbuhan ekonominya bagus di wilayah Asia-Pasifik," ungkap dia.

Ia pun mencontohkan, biaya logistik dari Jawa Timur ke Jakarta lebih mahal ketimbang dari Thailand atau Vietnam ke Jakarta.  Hal tersebut merupakan contoh dari betapa buruknya kondisi infrastruktur di tanah air. "Intinya kalau mau pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, infrastruktur harus diperbaiki," tegas dia.

Bagaimana caranya? Ia menyebutkan, pendanaan untuk infrastruktur yang pertama kali bersumber dari APBN. Jika APBN tidak sanggup memberikan alokasi dana yang cukup, maka pemerintah perlu memperlonggar sejumlakh peraturan.

"Kalau APBN tidak kuat, maka perlonggar peraturan agar swasta dan BUMN bisa masuk untuk membiayai infrastruktur," ungkap dia yang menyebutkan peraturan mengenai pembebasan lahan dan mekanisme pembiayaan perlu untuk diperlonggar.

Lebih lanjut, ia berharap agar mekanisme politik dikurangi dalam sejumlah pengambilan keputusan terkait infrastruktur. "Kurangi mekanisme politik, seperti dalam penetapan tarif tol, kereta api. (Karena ini) investor jadi tidak tertarik (untuk masuk)," sebutnya.

Perlu diketahui, anggaran APBN dan APBD tahun 2011 yang dialokasikan untuk pembangunan hanya 12 persen. Ini lebih kecil ketimbang anggaran untuk pegawai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Whats New
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Whats New
Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Whats New
PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi 'Rest Area' Tol

PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol

Whats New
3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

Earn Smart
Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com