Turunnya Bursa Global Siap Seret IHSG

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah mencapai level 4.000 lagi, Indeks Harga Saham Gabungan bakal diuji kekuatannya pada akhir pekan ini, Jumat (19/8/2011). Jebloknya indeks di bursa-bursa global siap menyeret IHSG ke teritori negatif.

Kemarin, IHSG naik 68 poin (1,71 persen) ke level 4.020,99 dengan hampir semua sektor mengalami kenaikan, kecuali properti yang turun 0,07 persen.Total transaksi tercatat 12 juta lot atau setara dengan Rp 6,1 triliun. Sebanyak 148 saham mengalami kenaikan, 81 saham mengalami penurunan, 86 saham tidak mengalami perubahan, dan 138 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Asing kembali masuk memburu saham-saham perbankan dengan catatan pembelian bersih Rp 31 miliar, kemarin.

Namun, pagi ini waktu Indonesia, indeks-indeks Wall Street turun cukup dalam. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 3,68 persen, Nasdaq anjlok 5,22 persen, dan S&P 500 jeblok dengan turun 4,46 persen. Pelemahan yang dalam juga terjadi di Eropa. Indeks FTSE 100 turun 4,49 persen dan DAX terjun bebas 5,82 persen.

Ketakutan akut akan adanya ancaman resesi menjadikan para investor melepas saham-saham mereka. Ini dikhawatirkan akan menyeret bursa regional di kawasan Asia, termasuk Indonesia, ke penurunan indeks.

Indeks Nikkei 225 di Jepang pagi ini juga langsung dibuka melemah 1,99 persen. Secara teknis, menurut eTrading Securities, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup tepat pada garis mid bollinger band-nya di area 4.020. Jadi, harus diwaspadai apabila IHSG tidak berhasil break dari garis mid bollinger band-nya karena akan berpotensi menguji kembali garis support Fibonacci Retracement 61,8 persen di 3.964.

Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak pada 3.964-4.050 dengan kecenderungan terkoreksi.