Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah PNS Masalah

Kompas.com - 22/08/2011, 04:06 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Meski di Kota Surabaya jumlah pegawai negeri sipil terus-menerus turun, jumlah mereka tetap menjadi masalah. Di Sungai Raya, Kalimantan Barat, dan Madiun, Jawa Timur, kenaikan gaji pegawai mengurangi belanja modal, sedangkan anggaran untuk gaji telah menyita 70 persen APBD.

Karena itu, muncul gagasan pemerintah dan sejumlah pemerintah daerah untuk melakukan moratorium penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) yang baru. Demikian benang merah masalah yang muncul terkait rencana pengurangan jumlah PNS.

Di Kota Surabaya, hampir setiap bulan tidak kurang dari 80 PNS di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya memasuki masa pensiun. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Surabaya Yayuk Eko Agustin, Minggu (21/8), mengatakan, gaji untuk pegawai yang belum berstatus PNS dibiayai oleh APBD Kota Surabaya. Untuk tenaga kesehatan saja ada 1.000 orang.

Ketua Asosiasi Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia Koordinator Wilayah Kalimantan Barat Muda Mahendrawan mengatakan, belanja modal pemerintah daerah tahun 2011 akan berkurang karena ada kenaikan gaji PNS. ”Kalau akan ada kenaikan gaji PNS, sebaiknya direncanakan sebelum tahun anggaran sehingga pada tahun tersebut, realisasi anggaran sesuai perencanaan,” kata Muda yang juga Bupati Kubu Raya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Madiun Eddy Susanto mengatakan, pihaknya akan mengurangi penerimaan PNS baru tahun ini sebab anggaran belanja tak langsung untuk gaji PNS sudah menyita 70 persen APBD.

Tidak khawatir

Sebaliknya, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, pemda tidak perlu khawatir terhadap berkurangnya belanja modal pada tahun anggaran 2011. Pasalnya, tahun 2012 APBN diperkirakan mencapai Rp 1.400 triliun sehingga alokasi untuk belanja modal serta barang dan jasa di daerah akan naik. ”Kalau APBN naik, alokasi untuk pembangunan infrastruktur pasti naik,” ujar Marzuki di Pontianak menjelang acara safari Ramadhan ke Kabupaten Sambas.

Namun, ahli kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Andrinof A Chaniago, menilai keputusan pemerintah untuk melakukan moratorium penerimaan calon PNS semestinya bukan sekadar bagian dari agenda penghematan APBN/APBD untuk belanja pegawai negeri semata. Moratorium harus diletakkan dalam agenda reformasi birokrasi.

Jika kebijakan moratorium itu jelas, kata Andrinof, pemerintah tak perlu gamang dengan kemungkinan munculnya penolakan dari daerah.

(ETA/EGI/NIK/AHA/DIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com