Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Baiknya Ambil Untung Dulu

Kompas.com - 24/08/2011, 10:47 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Seiring dengan kenaikan harga emas yang hampir mencapai 2.000 dollar AS per troy ounce (31,1 gram), beberapa orang berpendapat harga emas akan terkoreksi karena para investor akan merealisasikan keuntungannya.

Harga emas menanjak terlalu cepat dalam beberapa pekan ini.   Para investor emas kerap mengatakan bahwa harga emas akan terkoreksi cukup dalam, dan mengatakan harga yang dicapai saat ini di atas nilai wajarnya.

Mereka tidak bermaksud mengatakan kenaikan harga emas sudah berbalik menjadi penurunan, tetapi merekomendasikan para investor mengambil keuntungan. Apalagi setelah harga logam mulia ini mencapai di atas 1.900 dollar AS per troy ounce Kamis lalu untuk pertama kalinya.  

Harga emas di pasar spot turun 3 persen pada penutupan Kamis kemarin. Penurunan sebesar 3 persen itu merupakan penurunan harian terbesar selama satu setengah tahun terakhir ini. Sedangkan kenaikannya sudah lebih dari 400 dollar AS sejak Juli lalu.  

Investor independent Dennis Gartman yang telah memperkirakan harga emas akan naik jauh-jauh hari, mengatakan telah mengurangi pembelian emas. "Mungkin langkah yang paling baik sekarang ini adalah mengurangi pembelian ketimbang membeli emas lebih banyak lagi, langkah itu tampaknya bijaksana," ujarnya.  

Dalam catatannya Kamis lalu, Strategis Logam dari UBS Edel Tully memperingatkan risiko meningkat karena CME Group yang mengelola beberapa bursa berjangka yang mentransaksikan kontrak emas meningkatkan margin transaksi emas sebesar 22 persen awal Agustus ini.  

Para investor beralih dari pasar saham yang terus melorot ke pasar emas karena takut soal utang di Eropa dan AS yang berada di ambang resesi. Para fund manager mengatakan, emas terus diburu karena ada harapan  pelonggaran moneter di AS. Sebaliknya, harga emas akan dilepaskan  jika  Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke tidak mengumumkan sesuatu yang baru tentang program stimulus pembelian obligasi.  

"Ada kemungkinan para investor membeli pada saat mendengar rumor dan menjual pada saat rumor itu menjadi berita," ujar Michael Cuggino, manajer portofolio pada Permanent Portofolio Funds yang mengelola dana sebesar 15 miliar dollar AS.  

"Harga emas sangat berfluktuasi, dapat turun hingga 100 dollar AS atau naik 200 dollar AS dalam sekejap mata," ujarnya lagi.   Analis mengatakan, jika tidak ada quantitative easing tahap 3 (program pembelian obligasi untuk memulihkan perekonomian).  

Mark Luschini Kepala Strategi Investasi pada Janney Montgomery Scott harga emas cenderung akan terkoreksi karena diperdagangkan 400 dollar AS di atas harga rata-rata salama 200 hari. Artinya, harga emas sudah terlalu mahal. "Dari sisi teknikal, menurut saya ada baiknya menguangkan dulu emas," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com