Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Juta Hektar untuk Certified Sustainable Palm Oil

Kompas.com - 25/08/2011, 20:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hanya dalam periode tiga tahun setelah diperkenalkannya sertifikasi minyak sawit lestari (certification of sustainable palm oil/CSPO) dari inisiatif multi-stakeholder Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), industri kelapa sawit mencetak keberhasilan dengan mencapai 1 juta hektar area bersertifikasi di seluruh dunia.

Informasi yang diperoleh dari RSPO, Kamis (25/8/2011), menyebutkan, pencapaian ini ditandai dengan tersertifikasinya fasilitas pengolahan Agropalma, pemimpin industri minyak sawit di  Amerika Latin. Pencapain ini juga menandai sertifikasi perdana untuk minyak sawit lestari di Brasil.

Dengan diberikannya sertifikasi kepada Agropalma, produksi CSPO global saat ini melonjak mendekati 5 juta ton, atau setara dengan 10 persen dari produksi minyak sawit global.

Sekretaris Jenderal RSPO Darrel Webber menyambut baik pencapaian ini. "Kami percaya titik balik transformasi dapat diraih dengan adanya berbagai kemajuan yang meyakinkan. Kita harus terus-menerus menghadapi berbagai tantangan. Hanya dengan begitu, kita dapat merasakan puasnya keberhasilan, sebagaimana yang kita rasakan saat ini," tuturnya.

Dengan adanya sertifikasi Agropalma di Brasil, kata Webber, RSPO menandai satu fase perluasan baru, kali ini ke Amerika Latin. "Kami menghargai dan menyambut baik kehadiran Agropalma dan para anggota RSPO lainnya dari seluruh dunia untuk kepemimpinan, kontribusi, dan dedikasi mereka terhadap terwujudnya minyak sawit lestari, serta berupaya mewujudkan harmoni melalui keragaman," tutur Webber.

Ia menjelaskan, prioritas RSPO adalah untuk menegaskan posisi RSPO sebagai upaya global dalam mencapai produksi minyak sawit lestari yang selaras dengan berbagai aturan lingkungan, sosial, dan ekonomi. "Pencapaian hari ini mendorong kami untuk terus menyebarkan visi dan misi kami ke seluruh dunia," ujarnya.

Direktur Komersial dan Kelestarian Grup Agropalma Marcello Brito mengatakan, sertifikasi RSPO memberi jaminan akan produksi yang lestari, di tengah-tengah meningginya tingkat deforestasi di kawasan Amazon. Dengan pencapaian ini, Grup Agropalma secara jelas menunjukkan peluang bagi produksi hasil tanam di kawasan Amazon, Brasil, yang sejalan dengan kriteria ekonomi dan sosial-lingkungan terkait, sehingga dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain, sekaligus membuka paradigma baru bagi produksi minyak sawit di Brasil.

Koordinator Agroenergi di Kementerian Pertanian Brasil Denilson Ferreira, turut menyambut baik pencapaian ini. "Sertifikasi RSPO bagi Agropalma merupakan pencapaian historis bagi industri agrobisnis di Brasil, dan merupakan suatu kebanggaan bagi kami. Hal ini menempatkan kami di peta dunia, memberikan tolok ukur yang inspiratif dan menegaskan dukungan Brasil terhadap produk yang dikelola secara lestari dan bertanggung jawab," katanya.

Menurut Ferreire, sudah selayaknya Agropalma dihargai sebagai inspirasi untuk perancangan kebijakan yang mencakup Program Produksi Minyak Sawit Lestari (Sustainable Palm Oil Production Program) di Brasil, khususnya terkait perlindungan keragaman hayati dan keterlibatan sosial. "Hal ini sangat meyakinkan  bahwa apa yang kami lakukan sudah berada di jalur yang benar. Selamat bagi Agropalma," katanya.

Webber menyimpulkan, "RSPO yakin bahwa sertifikasi Agropalma telah membawa keuntungan nyata bagi para komunitas lokal di sekitar tempat perusahaan beroperasi. RSPO Principles & Criteria juga menyertakan kriteria sosial bagi perkebunan agar dapat menguatkan mata pencaharian masyarakat lokal.

Keanggotan RSPO melonjak sebanyak 30 persen sejak awal 2011, dengan lebih dari 650 organisasi anggota dari 50 negara di seluruh dunia, yang diwakilkan oleh berbagai jenis industri, baik dari perusahaan produk konsumen, kosmetik, pengolahan dan penjaja, sektor keuangan, ritel, dan organisasi nonpemerintah. Sebagai anggota RSPO, seluruh organisasi ini bergabung menjadi satu dan terus berkembang seraya mengusung satu misi penting: untuk mentransformasikan pasar minyak sawit ke arah yang lestari baik secara lingkungan maupun sosial.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com