Manokwari, Kompas
Sabri Luas (44), nelayan dan pemasok ikan tuna di Distrik Manokwari Timur, Jumat (2/9), mengatakan, selama bulan Agustus, ikan tuna yang berhasil dipancing nelayan hanya sedikit, yakni sekitar 4,2 ton. Padahal, dalam sebulan biasanya mendapat 10 ton ikan tuna.
”Karena cuaca, nelayan memang tidak melaut. Ombak yang besar kadang juga merusak rumpon, tempat nelayan memancing ikan tuna,” kata Sabri.
Selain itu, jaring
”Saya sudah lapor kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Manokwari soal kapal asing dan rumpon yang dirusak, tetapi tidak ada solusi. Pihak dinas beralasan tidak punya kapal patroli untuk mengawasi laut di Manokwari,” papar Sabri.
Padahal, dari satu rumpon, dalam sebulan nelayan bisa memancing 2 ton ikan tuna. Sekali memancing, satu perahu berisi 2-3 nelayan bisa memperoleh Rp 800.000 dari seekor ikan tuna yang beratnya sekitar 60 kg.
Cuaca yang buruk juga menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Pulau Arguni, Kabupaten Fakfak, merosot.
Di Ambon, kapal pengumpul ikan yang beroperasi di perairan Maluku bertambah, menyusul beroperasinya KM Lucipara.
Saat ini ada 22 kapal pengumpul ikan di Maluku, 14 di antaranya mengumpulkan ikan dari pelabuhan perikanan untuk diekspor ke sejumlah negara. Sisanya mengumpulkan ikan dari para nelayan.