Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk dan Pencurian, Tangkapan Turun 60 Persen

Kompas.com - 03/09/2011, 03:17 WIB

Manokwari, Kompas - Para nelayan di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mengeluhkan penurunan hasil tangkapan ikan tuna yang merosot hingga 60 persen. Selain cuaca buruk akibat pergantian musim dan angin barat, penurunan hasil tangkapan ikan tuna juga dipengaruhi oleh aksi pencurian ikan yang dilakukan kapal-kapal asing di perairan Manokwari.

Sabri Luas (44), nelayan dan pemasok ikan tuna di Distrik Manokwari Timur, Jumat (2/9), mengatakan, selama bulan Agustus, ikan tuna yang berhasil dipancing nelayan hanya sedikit, yakni sekitar 4,2 ton. Padahal, dalam sebulan biasanya mendapat 10 ton ikan tuna.

”Karena cuaca, nelayan memang tidak melaut. Ombak yang besar kadang juga merusak rumpon, tempat nelayan memancing ikan tuna,” kata Sabri.

Selain itu, jaring longline yang dipakai kapal asing untuk menangkap ikan tuna sering menyangkut rumpon yang dipasang nelayan Monokwari. Kapal-kapal asing itu diduga dari Thailand.

”Saya sudah lapor kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Manokwari soal kapal asing dan rumpon yang dirusak, tetapi tidak ada solusi. Pihak dinas beralasan tidak punya kapal patroli untuk mengawasi laut di Manokwari,” papar Sabri.

Padahal, dari satu rumpon, dalam sebulan nelayan bisa memancing 2 ton ikan tuna. Sekali memancing, satu perahu berisi 2-3 nelayan bisa memperoleh Rp 800.000 dari seekor ikan tuna yang beratnya sekitar 60 kg.

Cuaca yang buruk juga menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Pulau Arguni, Kabupaten Fakfak, merosot.

Di Ambon, kapal pengumpul ikan yang beroperasi di perairan Maluku bertambah, menyusul beroperasinya KM Lucipara. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Bastian Mainassy, kemarin, mengatakan, kapal itu merupakan bantuan pemerintah pusat, tahun lalu, tetapi baru dioperasikan dua pekan lalu.

Saat ini ada 22 kapal pengumpul ikan di Maluku, 14 di antaranya mengumpulkan ikan dari pelabuhan perikanan untuk diekspor ke sejumlah negara. Sisanya mengumpulkan ikan dari para nelayan. (THT/APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com