Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Keduanya Tak Sempat "Ngerem"

Kompas.com - 12/09/2011, 10:07 WIB

MOJOKERTO, KOMPAS.com Tepat pukul 09.30 tadi, Jalan Bypass Mojokerto sudah kembali dibuka, setelah setengah jam sebelumnya polisi dibantu petugas lain selesai menyingkirkan bus Sumber Kencono dan Elf yang mengalami kecelakaan dini hari tadi. Lalu lintas Surabaya-Nganjuk pun berangsur-angsur normal. Saat ini, kedua mobil naas itu ditahan di Markas Kepolisian Resor Mojokerto.

Kepala Subdirektorat Kemanan dan Keselamatan Lalu Lintas pada Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Totok HS menyatakan, lokasi terjadinya kecelakaan di Jalan Bypass Km 51 itu memang sangat rawan kecelakaan sebab posisinya menikung.

Berdasarkan analisis sementara, katanya, baik sopir bus Sumber Kencono maupun minibus Elf diduga tidak sempat melakukan pengereman. Sebab, di badan jalan tidak terlihat ada bekas pengereman mendadak.

Meskipun secara hukum sopir Elf (almarhum Didik Prajogo) yang bersalah karena tidak berhati-hati saat mencoba mendahului kendaraan lain di tikungan, sopir bus Sumber Kencono almarhum Mujito juga bersalah karena menjalankan kendaraan di malam hari tanpa lampu penerangan yang cukup. Keduanya sudah ditetapkan sebagi tersangka, tetapi keduanya meninggal di tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cuka Sebut Ada Miskomunikasi

    Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cuka Sebut Ada Miskomunikasi

    Whats New
    Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

    Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

    Whats New
    Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'OutSourcing'

    Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "OutSourcing"

    Whats New
    [POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

    [POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

    Whats New
    Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

    Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

    Whats New
    AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

    AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

    Whats New
    Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

    Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

    Whats New
    Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

    Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

    Spend Smart
    Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

    Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

    Spend Smart
    Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

    Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

    Spend Smart
    Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

    Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

    Whats New
    Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

    Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

    Whats New
    Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

    Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

    Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

    Whats New
    Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

    Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com