Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 30 Persen Keluarga di Papua Barat Nikmati Listrik

Kompas.com - 14/09/2011, 18:31 WIB

MANOKWARI, KOMPAS.com - Rasio elektrifikasi di Papua Barat masih di bawah 40 persen karena keterbatasan jaringan dan hambatan geografis. Upaya penyediaan listrik mandiri oleh pemerintah daerah juga belum optimal.

Menurut Manajer Cabang PLN Manokwari Nicholas Renyaan, Rabu (14/9/2011), baru 30 persen-40 persen rumah tangga di Papua Barat yang telah menikmati listrik. Sisanya, sekitar 60 persen-70 persen dari 200.000 keluarga di provinsi ini belum menikmati listrik secara utuh.

Tidak semua listrik tersebut berasal dari PLN, tapi ada sebagian yang disediakan oleh pemerintah daerah melalui bantuan genset dan bahan bakar minyak solar.

Belum semua penduduk di Papua Barat menikmati listrik karena sebaran kampung dan desa itu terhalang kondisi topografi Papua yang berbukit, gunung, hutan, dan lautan luas. Oleh karena itu, ada desa yang mengelola listriknya sendiri dari bantuan pemda dalam bentuk genset, solar, atau solar cell (panel listrik tenaga surya), kata Nicholas.

Besarnya investasi yang harus ditanggung untuk membangun jaringan dan pembangkit listrik juga menjadi penyebab hingga kini belum semua rumah di Papua Barat terang setiap hari. Penduduk di daerah pinggiran dan pedalaman, atau pulau kecil, adalah yang belum mendapat listrik 24 jam nonstop. Itu karena biaya operasional pembangkit listrik terlampau mahal, tak sebanding dengan pendapatannya.

Nicholas mengakui, PLN di wilayah kerja Manokwari hingga kini masih merugi. Contohnya di Kabupaten Bintuni, biaya operasional pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) per tahun mencapai Rp 70 miliar, hanya untuk membeli bahan bakar. berapa kerugiannya, yang pasti di atas Rp 1 triliun, setiap tahun (untuk wilayah Manokwari, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, dan Nabire), ujarnya.

Tidak heran, nyala listrik di daerah pedesaan atau perkampungan, hanya 6 jam-12 jam per hari, bergantung ketersediaan minyak. Aktivitas produksi terbatas. Bahkan, sering kali, listrik tidak menyala sampai seminggu karena pasokan minyak yang sedikit. Itu karena pemda setempat belum bekerja sama dengan Pertamina untuk menyediakan bahan bakar minyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com