Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK: Sistem Pajak Masih Lemah

Kompas.com - 19/09/2011, 13:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Taufiequrachman Ruki, menyampaikan masih ada area yang mengharuskan pemerintah untuk meningkatkan perbaikan kinerja transparansi pengelolaan keuangan negara. Ini disimpulkan berdasarkan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2010. Salah satu yang ditemukan BPK adalah terdapat sejumlah sistem yang masih lemah pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

"Sistem pencatatan penerimaan perpajakan masih memiliki kelemahan sehingga pencatatan menurut Kas Negara sebesar Rp 965,33 miliar di antaranya tidak ditemukan di catatan DJP dan pencatatan penerimaan menurut DJP sebesar Rp 645,2 miliar tidak ditemukan di catatan menurut Kas Negara," ujar Taufiequrachman, dalam Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah, di Jakarta, Senin (19/9/2011 ).

BPK juga menemukan adanya pembatalan penerimaan pajak oleh bank sebesar Rp 3,39 triliun. Akan tetapi, penyebab pembatalan ini belum dapat dijelaskan oleh pemerintah.

Kelemahan lainnya, lanjut dia, sistem pengendalian atas pencatatan piutang pajak oleh instansi tersebut belum memadai. Ada kelemahan dalam pengawasan atas pencatatan penambahan piutang pajak sehingga data penambahan dalam aplikasi piutang terdapat selisih Rp 2,51 triliun dengan dokumen sumber. Dan, pengurangan piutang berbeda sebesar Rp 1,03 triliun dengan penerimaannya.

Kondisi tersebut menunjukkan pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan pemerintah, di mana penyempurnaan sistem pencatatan, penagihan penerimaan, dan piutang perpajakan harus disempurnakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com