Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pajak Orang Kaya Harus Dinaikkan

Kompas.com - 21/09/2011, 02:53 WIB

WASHINGTON DC, SENIN  - Presiden AS Barack Obama menegaskan, orang-orang dan perusahaan terkaya di AS harus membayar pajak lebih tinggi untuk mengurangi defisit anggaran negara itu hingga lebih dari 3 triliun dollar AS. Obama berjanji akan menggunakan hak vetonya apabila Kongres, yang dikuasai rival politiknya dari Partai Republik, nekat memotong tunjangan kesehatan bagi warga lanjut usia tanpa disertai kenaikan pajak.

Pernyataan tegas Obama itu disampaikan dalam pidato selama 20 menit dari Rose Garden, Gedung Putih, Senin (19/9), dan diduga akan memicu debat panas baru antara Partai Demokrat dan Partai Republik. ”Ini bukan soal perang antarkelas sosial. Ini matematika biasa,” tandas Obama, mengantisipasi kritik yang sudah bisa ditebak dari republiken.

Tak lama setelah pidatonya, kritik tersebut dilontarkan Ketua DPR AS John Boehner dari Partai Republik. ”(Mengobarkan) perang kelas tidak menunjukkan kepemimpinan,” tukas Boehner.

Dalam perdebatan seru soal defisit anggaran AS yang terus membengkak, pihak Republik berkeras pemerintah harus memotong anggaran belanjanya, terutama dalam berbagai program tunjangan warga. Pihak Obama berkeras, pemotongan defisit tidak bisa dilakukan sekadar dengan memotong pengeluaran, apalagi yang berkaitan dengan hak warga negara, tetapi juga harus dengan menambah pendapatan negara.

”Saya tidak akan mendukung rencana apa pun yang meletakkan beban pengurangan defisit ini di pundak warga Amerika,” ujar Obama, yang berharap kebijakan populisnya ini bisa mendorongnya terpilih lagi untuk periode kedua dalam pemilihan presiden tahun depan.

Selain berniat menaikkan pajak bagi orang-orang terkaya Amerika, termasuk menetapkan pajak minimum bagi orang-orang berpenghasilan di atas 1 juta dollar AS (sekitar Rp 8,8 miliar) per tahun, Obama juga akan menutup berbagai celah pajak dan subsidi pemerintah yang selama ini dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar.

Pihak Partai Republik langsung menganggap sepi proposal terbaru Obama ini. ”Ancaman veto, kenaikan pajak besar-besaran, penghematan yang tidak jelas, dan bermain-main dengan reformasi program tunjangan warga bukanlah resep untuk pertumbuhan ekonomi atau penambahan lapangan pekerjaan, dan bahkan tidak memberi sumbangan berarti bagi pengurangan defisit,” tandas Senator Mitch McConnell, ketua fraksi Partai Republik di Senat AS. (AP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com