Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Chandra Asri Beralih ke Thailand

Kompas.com - 21/09/2011, 10:06 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Produsen semen asal Thailand, Siam Cement Pcl atau SCC sepakat membeli 30 persen kepemilikan perusahaan petrokimia Indonesia Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) senilai 442 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,099 triliun dari pemilik lamanya, Temasek, Singapura. Transaksi ini menunjukkan persaingan perebutan aset petrokimia yang tengah terjadi di Asia Tenggara.

Demikian dilaporkan kantor berita Reuters dari Bangkok dan Singapura, Rabu (21/9/2011).

Dalam transaksi ini Siam Cement akan membeli 22,9 persen saham dari satu anak usaha Temasek Holding Pte Ltd dan sisanya dibeli dari PT Barito Pacifik Tbk, induk usaha yang dipimpin konglomerat Indonesia Prajogo Pangestu.

"Indonesia tidak hanya memiliki potensi untuk terus tumbuh, tetapi juga memiliki banyak sekali sumber daya yang belum tereksplorasi dan kompetisi yang terjadi relatif rendah," ujar Analis dari CIMB Securities yang berbasis di Bangkok, Suwat Sinsadok.

Siam Cement, perusahaan yang 30 persen sahamnya dimiliki keluarga kerajaa, juga tengah membidik sebagian dari kepemilikan Sulfindo Adiusaha, produsen bahan kimia yang dikontrol keluarga Tanojo di Indonesia. Transaksi ini bisa bernilai 700 juta dollar AS.

"Alasan paling rasional bagi perusahaan Thailand untuk berinvestasi di luar negeri adalah lemahnya potensi pertumbuhan domestiknya," ujar Analis Energi dari Standard and Poors Singapura, Andrew Wong.

Kompetisi di bidang petrokimia terus terjadi, antara Singapura dan Malaysia yang sama-sama memiliki rencana besar berekspansi di produksi petrokimia, sementara Thailand ingin berekspansi dengan produksi di luar negeri untuk memenuhi permintaan yang tinggi di Asia Tenggara. Apalagi, pada tahun 2015, kawasan ini akan menjadi rumah bagi 600 juta jiwa dengan nilai aktivitas ekonomi 2 triliun dollar AS yang menyatu dalam satu pasar.

Sebelumnya, pada Februari 2011, kelompok usaha terkemuka dari Korea Selatan, Lotte telah menyasar investasi petrokimia di Indonesia dengan nilai 5 miliar dollar AS. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com