Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kekuatan Ekonomi Indonesia Hadapi Krisis

Kompas.com - 29/09/2011, 11:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan daya beli masyarakat Indonesia masih dalam kondisi bagus.  Daya beli yang bagus tersebut akan menopang pertumbuhan ekonomi nasional di tengah-tengah ketidakstabilan kondisi global.

"Yang paling bagus kalau global ekonomi gonjang-ganjing, kita akan mempertahankan domestic demand. Artinya, kekuatan daya beli masyarakat dalam negeri," ujar Purbaya, di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis ( 29/9/2011 ).

Menurut survei yang dilakukan oleh Danareksa Research Institute, lanjut dia, indeks kepercayaan konsumen (IKK) nasional berada pada level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Artinya, daya beli masyarakat masih cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kondisi ini, menurut Purbaya, tidak dialami oleh Amerika Serikat dan Eropa. "Amerika sama Eropa mengapa takut? Karena IKK-nya levelnya rendah sekali. Artinya, daya beli masyarakatnya mengendur," ujar dia. Ini tidak baik karena sekitar 55-60 persen dari ekonomi AS dan Eropa didorong oleh konsumsi masyarakat.

Jadi, Purbaya memerkirakan belum ada perlambatan ekonomi di Indonesia sampai pertengahan tahun depan. "Karena apa? House hold makin mau belanja. Kedua, bunga berada pada level yang rendah. Ketiga, inflasi juga kira-kira masih akan terkendali," tambah dia.

"Itu yang merupakan kekuatan ekonomi kita," tegas Purbawa.

Ditambah lagi, ekonomi nasional semakin berkurang ketergantungannya terhadap perekonomian global. Ini dilihat dari besaran ekspor pada PDB sekitar 25-26 persen. Sementara pada tahun 2008 sekitar 29,5 persen. "Artinya, ketergantungan kita sudah semakin kecil dibanding sebelumnya. Harusnya kalau tahun 2009 saja global ekonomi resesi betul, kita masih tumbuh 4,6 persen. Harusnya sekarang kalau kita nggak panik dan melakukan kebijakan moneter dengan baik, bisa tumbuh lebih bagus dari 4,6 persen," ujar dia.

Bahkan, ia menuturkan, sekalipun ekonomi global mengalami krisis, ekonomi nasional tetap bisa tumbuh 6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com