Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Janjikan 16.000 Rumah untuk Nelayan

Kompas.com - 06/10/2011, 16:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tengah menyiapkan 16.000 unit rumah murah bagi nelayan di seluruh Indonesia. Rumah seharga Rp 6 juta-Rp 11 juta yang akan dibangun tahun 2012 nanti diharapkan dapat mengurangi angka backlog perumahan.

"Rumah murah untuk para nelayan ini merupakan kerjasama antara Kemenpera dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Lokasinya akan tersebar di seluruh Indonesia, yang nantinya ditentukan oleh KKP," ujar Menpera Suharso Monoarfa seusai melakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Kemenpera dan KKP di Jakarta, Kamis (6/10/2011).

Suharso mengatakan, untuk memenuhi rumah sangat murah itu nelayan harus menyediakan lahan untuk lokasi pembangunannya. Sementara, Kemenpera akan membantu pembangunan prasarana, sarana dan utilitas (PSU), seperti jalan, sanitasi, listrik, air bersih, serta sertifikasi lahan milik para nelayan.

"Bantuan rumah sangat murah ini diharapkan baik bagi nelayan maupun keluarganya untuk hidup dengan layak," katanya.

Perbaikan kampung nelayan, kata Suharso, juga terus dilakukan seperti perbaikan kampung nelayan di Desa Perlis dan Desa Langkat, Sumatera Utara.

"Di sana, 600 kepala keluarga telah menikmati hasil pembangunan perumahan. Ke depan, kami berharap dapat melakukan perbaikan 50-100 unit lebih, sehingga PSU yang dibangun bisa dilaksanakan dengan baik dan rapi," ujarnya.

Pada kesempatan sama, Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad mengungkapkan, sekitar 36.400 desa dari 70.600 desa di pesisir ditempati oleh nelayan. Dari jumlah tersebut, 10.600 desa dihuni nelayan berpenghasilan rendah.

"Kami berharap bantuan Kemenpera ini bisa dinikmati para nelayan dan keluarganya, karena masih banyak sekitar 7,8 juta nelayan termasuk kategori masyarakat miskin," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

Whats New
Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan 'Transfer Pricing'

Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan "Transfer Pricing"

Whats New
OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com