Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harian "Kompas" Meraih "World Young Reader Prize"

Kompas.com - 13/10/2011, 09:07 WIB

VIENNA, KOMPAS.com — Surat kabar Kompas lewat kegiatan Kompas Muda mendapat penghargaan dari asosiasi surat kabar sedunia (WAN IFRA) untuk bidang public service dalam kategori World Young Reader Prize 2011.

Penghargaan diberikan oleh Jacob Mathew, President WAN IFRA, kepada Titus Kitot, Manajer Penelitian dan Pengembangan Bisnis Kompas, dalam acara "World Newspaper Congress" ke-63 dan "World Editors Forum" ke-18 di Vienna, Austria, Rabu (12/10/2011). Demikian dilaporkan wartawan Kompas Chris Pudjiastuti dari Vienna, semalam.

Dalam pertimbangannya, juri menyebutkan, lewat salah satu kegiatannya yang melibatkan anak muda (15-22 tahun) itu, Kompas ikut menarik perhatian kalangan muda pada pentingnya membaca dari usia sedini mungkin. Hal itu tak hanya dilakukan Kompas lewat tulisan yang diterbitkan, tetapi juga membangun komunitas perpustakaan yang menyediakan bahan bacaan bagi sejumlah kalangan di beberapa tempat lewat program perpustakaan dan taman bacaan.

Salah satu yang dilakukan Kompas adalah melibatkan para volunter dan komunitas Kompas Muda untuk membuat semacam perpustakaan bekerja sama dengan sejumlah pihak di delapan kota, yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Denpasar, dan Medan.

"Kegiatan itu telah membuat semakin banyak kalangan dapat membaca di berbagai tempat, tak hanya di perpustakaan yang resmi. Mereka bisa membaca di sekitar perumahan, di sekolah, sampai di museum sekalipun," ujar juri dalam pertimbangannya, seperti dikutip Dr Aralynn Abare McMane, Executive Director Young Readership Development WAN IFRA.

Di sisi lain, para volunter dan komunitas Kompas Muda pun bisa melakukan sesuatu yang berguna bagi masyarakat sekitarnya. "Lewat perpustakaan dan taman bacaan itu, mereka telah membuktikan diri bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya," demikian komentar lain dari para juri.

Dalam bidang public service, pemenang lainnya adalah surat kabar Glamdalen (Norwegia), South China Morning Post (Hongkong), dan Mathrubhumi Daily (India). Dari Indonesia, selain Kompas, koran Jawa Pos meraih penghargaan bidang enduring excellence dan newspaper of the year.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com