Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26.000 Ton Beras Impor Masuk Kedu

Kompas.com - 18/10/2011, 03:29 WIB

Magelang, Kompas - Sebanyak 26.000 ton beras impor dari Vietnam akan masuk ke wilayah Kedu sebagai beras untuk keluarga miskin (raskin). Pasokan beras impor dari Jawa Timur diperlukan untuk menjaga stok beras di gudang Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu agar tercukupi kebutuhan penyaluran raskin hingga akhir tahun 2011.

”Dengan tambahan pasokan beras impor ini, kami dapat memenuhi program penyaluran raskin bulan ke-13 pada Desember,” ujar Kepala Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu Bubun Subroto, Senin (17/10). Khusus tahun ini, pemerintah pusat memang menetapkan penyaluran raskin dilakukan hingga 13 kali.

Sebanyak 26.000 ton beras itu akan disalurkan dalam tiga tahap. Sebanyak 6.500 ton sudah disalurkan sebagai raskin pada September. Sebanyak 6.500 ton beras impor di antaranya sudah diterima pada bulan Oktober dan 13.000 ton beras akan diterima pada tahap berikutnya.

Wilayah Kedu terdiri dari enam kota/kabupaten, yaitu Kota dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Kebumen, dan Purworejo. Kebutuhan raskin per bulan untuk wilayah Kedu, 6.500 ton.

Pasokan beras impor tersebut, menurut dia, dipastikan hanya untuk memenuhi kebutuhan raskin dan tidak keluar hingga ke pasaran umum. Sementara itu, Siti, pedagang beras di Pasar Borobudur, Kabupaten Magelang, mengatakan, dua minggu lalu, dirinya sudah ditawari untuk membeli beras impor dari pedagang pegepul beras.

”Menurut pedagang tersebut, beras impor dijual dengan harga Rp 7.000 per kg,” ujarnya. Harga itu jauh lebih murah daripada harga beras lokal Magelang. Di sejumlah penggilingan di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, beras IR4 dijual dengan harga Rp 7.500 per kg. (EGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com