Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Impor Hanya Masuk Gudang Bulog

Kompas.com - 20/10/2011, 23:36 WIB
Siwi Nurbiajanti

Penulis

TEGAL, KOMPAS.com Penurunan harga beras yang terjadi beberapa hari terakhir di Kota Tegal dan sekitarnya diperkirakan bukan karena dampak masuknya beras impor. Penyebabnya, beras impor hanya masuk ke gudang Bulog untuk cadangan beras miskin, dan tidak masuk ke pasar-pasar.  

Fasika Khaerul Zaman, Kepala Bulog Subdivre VI Pekalongan, Kamis (20/10/2011), mengatakan, beras impor juga masuk ke gudang Bulog Subdivre VI Pekalongan pada September lalu. Namun jumlahnya hanya sekitar 5.500 ton atau hanya separuh dari kebutuhan alokasi penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) di wilayah eks Karesidenan Pekalongan.

Alokasi penyaluran raskin untuk wilayah eks Karesidenan Pekalongan meliputi Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, serta Kota Tegal dan Kota Pekalongan mencapai 9.806 ton per bulan.

Hingga saat ini, Bulog Subdivre VI Pekalongan masih terus menyerap gabah dan beras dari petani yang masih panen. Cadangan beras di gudang Bulog Subdivre VI Pekalongan sekitar 21.000 ton.

Cadangan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran raskin bulan Desember, yang akan dilaksanakan pada November, serta penyaluran alokasi raskin ke-13, yang rencananya dilaksanakan pada awal Desember. Untuk bulan November, alokasi raskin sudah disalurkan pada Oktober ini.

Ia memperkirakan, penurunan harga beras juga dipengaruhi optimisme masyarakat yang melihat hujan sudah mulai turun dalam beberapa waktu terakhir. Dengan demikian, mereka berpikir musim tanam akan tepat waktu sehingga pedagang yang memiliki banyak persediaan memilih melepas persediaan beras mereka.

Harga beras dalam empat hari terakhir di wilayah Tegal turun sekitar Rp 400 per kilogram. Menurut Mahrudi (34), pedagang beras di Pasar Induk Beras Martoloyo, Kota Tegal, saat ini harga beras C4 kualitas pertama Rp 6.600 hingga Rp 6.700 per kilogram, sedangkan beras C4 kualitas dua sekitar Rp 6.400 per kilogram.

Padahal sebelumnya, harga beras C4 kualitas pertama di tingkat pedagang pasar induk antara Rp 7.000 dan Rp 7.100 per kilogram, sedangkan harga beras C4 kualitas kedua Rp 6.800 per kilogram.

Harga beras di tingkat penggilingan padi juga turun. Sebelumnya, harga beras C4 kualitas pertama di tingkat penggilingan padi antara Rp 6.900 dan Rp 7.000 per kilogram, sementara saat ini Rp 6.500 hingga Rp 6.600 per kilogram.   

Ia menduga, penurunan harga beras sebagai dampak psikologis masuknya beras impor ke Indonesia. Hal itu juga terjadi karena menurunnya permintaan dari luar Jawa dan Jakarta. "Pengiriman beras ke luar Jawa berkurang karena terkendala gelombang tinggi di laut," katanya.  

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com