Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cermat Menghitung Asuransi Pendidikan

Kompas.com - 25/10/2011, 07:30 WIB
Anastasia Joice

Penulis

Anastasia Joice

KOMPAS.com - Semua orang sepakat jika biaya pendidikan semakin hari semakin mahal.Bayangkan saja, biaya masuk sekolah dasar dapat mencapai puluhan juta rupiah. Kenaikan biaya sekolah dapat mencapai 20 persen per tahun, merupakan salah satu sektor yang paling tinggi tingkat inflasinya selain sektor kesehatan.

Untuk mengatasi hal itu, banyak orang yang mengantungkan diri kepada asuransi pendidikan. Sebelum membeli asuransi pendidikan, sebaiknya Anda mencermati dahulu beberapa hal agar tidak salah ekspektasi karena terlalu banyak berharap dari jenis asuransi yang satu ini.

Pertama, tentukanlah dahulu berapa kira-kira biaya pendidikan anak Anda kelak. Misalnya dia saat ini berusia satu tahun dan akan masuk sekolah TK A yang saat ini uang pangkalnya Rp 1 juta, hitung berapa kira-kira uang pangkal lima tahun ke depan. Dengan inflasi tahunan sebesar 20 persen, lima tahun ke depan uang pangkal yang diperlukan sebesar Rp 2 juta. Perhatikan apakah asuransi pendidikan menawarkan jumlah yang sama dengan kebutuhan Anda di masa yang akan datang. Apakah skema asuransi pendidikan akan memberikan dana sebesar Rp 2 juta ketika buah hati masuk TK kelak ?

Jangan silau oleh iming-iming ilustrasi yang sebenarnya menggunakan nilai sekarang. Pada ilustrasi asuransi pendidikan biasanya disebutkan pada usia masuk TK Anda akan menerima misalnya Rp 1 juta, masuk SD Rp 4 juta, masuk SMP Rp 6 juta, masuk SMA Rp 10 juta dan masuk kuliah Rp 20 juta.

Angka-angka ini terlihat besar pada saat sekarang. Tetapi ingatlah bahwa anak Anda akan sekolah di masa yang akan datang, ketika biaya sekolah sudah naik pesat. Apakah jumlah yang diberikan oleh asuransi sudah sesuai dengan kebutuhan anak di masa yang akan datang ? Jangan-jangan karena salah perhitungan dan hanya mengandalkan dana dari asuransi yang ternyata tidak mencukupi, Anda sampai harus berutang untuk membiayai sekolah anak.

Biasanya, imbal hasil yang ditawarkan perusahaan asuransi untuk asuransi pendidikan hanya 4 persen saja. Sementara menurut pengalaman, kenaikan biaya pendidikan mencapai 20 persen. Artinya ada selisih kurang sebesar 16 persen setiap tahunnya. Bagaimana Anda menutupi kekurangan ini ? Idealnya, uang premi yang disetorkan akan mencukupi biaya pendidikan anak-anak kelak. Tetapi, melihat perbedaan besar antara imbal hasil yang ditawarkan dengan kenaikan biaya pendidikan, apakah Anda hanya akan mengandalkan asuransi pendidikan ini ?

Perhatikan pula kapan uang asuransi Anda akan cair. Sekarang ini, pendaftaran bahkan pembayaran uang sekolah disetorkan jauh hari sebelum anak sekolah masuk pada bulan Juli. Kapan asuransi Anda dapat dicairkan ? Biasanya menuruti ulang tahun polis, alias ketika Anda membuka polis tersebut. Jika antara pencairan dana asuransi dengan jadwal pembayaran sekolah tidak cocok, berarti Anda harus bersiap menomboki terlebih dahulu keperluan sekolah anak karena dana asuransinya belum cair.

Selamat mengihitung dengan cermat, agar tidak salah membeli produk asuransi pendidikan ....

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

    Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

    Work Smart
    Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

    Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

    Whats New
    J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

    J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

    Whats New
    Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

    Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

    Whats New
    UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

    UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

    Whats New
    Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

    Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

    Work Smart
    Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

    Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

    Whats New
    Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

    Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

    Whats New
    Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

    Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

    Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

    Whats New
    Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

    Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

    Whats New
    Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

    Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

    Whats New
    Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

    Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

    Whats New
    PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

    PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

    Whats New
    Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

    Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com