JAKARTA, KOMPAS.com — Chief of Retail Banking Bank BRISyariah Khairullah menyebutkan, layanan KPR Sejahtera BRI Syariah iB yang baru saja dikeluarkan pada 17 Oktober hanya menyasar para pegawai negeri dan swasta yang bukan tinggal di pusat kota (second cities).
"Kami sudah persiapan sampai dengan Desember 2011. (Ada) 200 rumah yang siap dibiayai," ujar Khairullah dalam acara temu wartawan, di Jakarta, Selasa (25/10/2011).
Ia menambahkan, ratusan rumah tersebut berada di Pekanbaru dan Jawa Tengah. Total dana pembiayaan yang dikeluarkan sekitar Rp 100 miliar dengan asumsi pagu pembiayaan sebesar Rp 50 juta per rumah. "Tapi, sampai dengan tahun ini saja ya," tambah dia.
Pembiayaan rumah tersebut dikhususkan bagi para pegawai negeri sipil, TNI/Polri, dan karyawan swasta. Namun, hanya bagi pegawai atau karyawan yang berpenghasilan rendah dengan gaji pokok maksimal Rp 2,5 juta per bulan, dan karyawan yang berpenghasilan menengah maksimal Rp 4,5 juta per bulan, dengan tipe rumah minimal 36 dan luas tanah minimal 60 meter persegi sebagai syarat dari pembiayaan pemilikan rumah sejahtera.
"Sebenarnya kami melihat bahwa KPR Sejahtera ada di second cities karena kalau di pusat kota maka permintaan pasti tidak memenuhi kriteria KPR Sejahtera," ujarnya, yang menyebutkan 200 rumah yang dibiayai hingga akhir tahun itu seluruhnya milik PNS.
Selain itu, dalam mengenalkan layanan KPR ini, BRI Syariah bekerja sama dengan beberapa instansi pemerintah dan perusahaan. Jadi, cabang BRI Syariah di Jakarta tetap melayani produk KPR tersebut. Hanya saja, rumah yang dibiayai tidak di pusat kota. "Intinya di Jakarta, Surabaya, Bandung bukan berarti tidak melayani. Tetap melayani juga," tegas Khairullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.