Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkitkan Kembali Prestasi Olahraga Indonesia!

Kompas.com - 25/10/2011, 18:42 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Prestasi Indonesia di dunia olahraga sudah merosot tajam. Cabang olahraga yang dulu pernah menjadi "ladang emas", kini sudah kritis dan nyaris tak bisa dibanggakan lagi. Hal tersebut mengundang keprihatinan, sehingga perlu upaya keras untuk bisa membangkitkannya kembali.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu perhatian dari semua pihak, bukan cuma pemerintah. Pihak swasta dan masyarakat diharapkan bisa memberikan kontribusi, sehingga keharuman Indonesia di arena olahraga bisa semerbak lagi.

"Bangkitnya kembali prestasi olahraga Indonesia merupakan tanggungjawab semua pihak, baik itu pemerintah, swasta, dan masyarakat Indonesia sendiri, serta adanya pembinaan yang berkesinambungan, mulai sejak dini untuk menciptakan atlet-atlet baru," ujar mantan petinju nasional, Johni Asadoma, dalam diskusi olahraga, Selasa (25/10/11), di Jakarta.

"Semua pihak harus menyadari keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah. Untuk itu perlu peran swasta yang bisa menjadi bapak angkat untuk cabang-cabang olahraga, yang mampu melengkapi sarana dan prasarana, serta fasilitas lainnya," lanjut Johni.

Selain itu, dia menambahkan bahwa atlet juga harus fokus latihan yang sudah diberikan. Pasalnya, dibutuhkan totalitas dari atlet untuk dapat meraih dan mempertahankan prestasi terbaiknya, serta pembinaan karakter yang kuat, sehingga bisa tetap konsisten dalam memasuki usia pensiunya sebagai atlet.

Pernyataan Johni ini merujuk pada fakta yang ada. Dulu, olahraga di Indonesia telah banyak mengharumkan nama bangsa, baik di dalam maupun luar negeri. Kepiawaian atlet berlaga telah membawa Indonesia memenangkan berbagai penghargaan bertaraf dunia, mulai dari kejuaraan regional seperti SEA Games hingga kejuaraan dunia, seperti Olimpiade. Masyarakat Indonesia pun patut berbangga akan hasil jerih payah atlet.

Saat ini, Indonesia masih memiliki atlet-atlet andalan, seperti Christopher Rungkat (tenis), Chris John (tinju), Jauhari Johan (atletik), yang tentu saja menjadi kebanggaan. Tetapi, Indonesia tidak boleh lengah. Regenerasi harus perlu dijalankan karena masa karier atlet yang singkat tidak sesuai dengan pembinaan bibit atau calon atlet yang andal.

Euforia masyarakat Indonesia akan olahraga begitu besar, bisa  dilihat pada saat tim nasional sepak bola Indonesia bertanding di Kejuaraan Sepak Bola AFF 2010. Masyarakat Indonesia bersatu padu mendukung timnas. Dimana-mana kita dapat merasakan antusiasme akan olahraga di Indonesia.

Namun belakangan ini, prestasi olahraga di Indonesia mengalami kemunduran. Hal ini tidak terjadi di satu cabang olahraga, tetapi beberapa cabang seperti bulu tangkis, sepak bola, dan beberapa lagi. Bulu tangkis dan sepak bola menjadi dua dari sekian banyak cabor di Indonesia yang menjadi favorit masyarakat Indonesia.

Peristiwa yang masih hangat sebagai salah satu bukti kemunduran prestasi bulu tangkis adalah pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2011 yang berlangsung di Wembley, London. Indonesia tidak berhasil meraih satu gelar pun pada kejuaraan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com