Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Bungsu, Berhasil Geluti Profesi Langka

Kompas.com - 04/11/2011, 06:40 WIB
Ester Meryana

Penulis

KOMPAS.com - Tidak banyak orang yang menyukai bidang ilmu matematika yang sarat dengan hitung-hitungan dan angka. Namun, ketika menguasai dan menekuni ilmu ini, sepertinya karir pun terasa mudah. Ini bisa terjadi, salah satunya, karena tidak banyak orang yang berhasil menguasainya. Kira-kira seperti itulah pengalaman yang dihadapi Ade Bungsu, yang kini menjabat sebagai Chief Marketing Officer Head of Syariah PT AIA Financial.

Lulusan Departemen Matematika, Fakultas MIPA Universitas Indonesia ini, mengambil jalur matematika aktuaria dalam studinya. Apa alasannya mengambil jalur ini? "Ya, kalau saya melihat karena jalur profesi aktuaris itu kan masih langka. Kalau saya lihat dulu ini adalah profesi yang dicari gitu terutama untuk di dunia asuransi. Karena suplainya (masih) sedikit," ujar Ade kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (2/11/2011).

Selepas menyelesaikan kuliahnya, ia pun langsung mengaplikasikan ilmunya di dunia asuransi. Tepatnya menjadi seorang actuarial executive di PT Prudential Bancbali Life Assurance pada tahun 1995. Menurutnya, bekerja di bidang yang sesuai dengan ilmunya merupakan hal yang ia sukai. "Itu yang paling penting," tegas Ade.

Ada sekitar 15 tahun ia bekerja di perusahaan tersebut. Dan, sempat juga beralih perusahaan asuransi hanya beberapa bulan saja pada tahun 2003. Dengan kata lain, ia berusaha menekuni profesi yang langka ini.

Tapi, ayah dari dua anak ini mengaku banyak suka dan duka selama menggeluti pekerjaan sebagai aktuaris. Kesulitannya, terutama saat menempuh kualifikasi sebagai aktuaris itu sendiri. "Itu kan ada 10 mata ujian profesi yang harus kita lewati. Itu nggak sebentar untuk lakukan itu. Saya enam tahun baru lulus," terang dia.

Biasanya, kualifikasi ini ditempuh selama 5-7 tahun. "Jadi, memang itu nggak gampang, dan memang nggak banyak kan yang mendalami profesi aktuaris," sebutnya.

Apa itu aktuaris? Untuk diketahui saja, berdasarkan informasi dari situs Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), aktuaris itu adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Untuk jumlah aktuaris, baru ada sebanyak 180 aktuaris dan 200 ajun aktuaris yang terdaftar sebagai anggota PAI, yang merupakan perhimpunan resmi aktuaris nasional.

Ade sendiri menjabat sebagai Wakil Ketua PAI bidang hubungan industrial hingga saat ini. Kemudian, demi memenuhi tuntutan profesi yang telah belasan tahun dijalaninya, ia pun tidak bisa hanya bersandar pada pendidikan strata satunya saja. Hampir setiap tahun ia mengikuti baik itu seminar, pelatihan ataupun kursus. Menurutnya, kegiatan-kegiatan itu penting untuk diikuti. Tidak berarti setelah menguasai ilmu matematika, menjadi aktuaris, kemudian ia hanya 'berdiam diri.'

"Dalam perjalanan karir itu kan kita perlu terus develop (pengembangan). Caranya itu kita aktif mengikuti workshop, konferensi, selain pendidikan formal kita. Karena itu nggak kita dapat waktu di kuliah," tutur Ade yang mengikuti seminar hingga ke Jerman.

Kontribusinya, terang dia, sangat banyak. Ia bisa mengenal asuransi syariah, bagaimana cara pengembangan produk, bisnis hingga manajemen. Ia pun cenderung lebih banyak bergelut pada pengembangan produk dan pemasaran. Apa yang dilakukannya ini memang sesuai dengan profesi aktuaris. Jadi, tidak hanya sekedar hitung-hitungan keuangan perusahaan saja. Tapi, memang posisi itu untuk melakukan perhitungan dalam membuat suatu produk asuransi. "Ya sejauh ini saya melihat paling tidak jalurnya sudah on-track ya. Jalurnya nggak nyimpang-nyimpang sesuai dengan background pendidikan saya," ucap dia ketika ditanya mengenai keseluruhan karirnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

[POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

Whats New
Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

Work Smart
OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

Whats New
3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

Spend Smart
5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

Whats New
Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com