Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrak Pelaksana Indocomtech Bakal Diputus?

Kompas.com - 04/11/2011, 15:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontrak Dyandra Promosindo sebagai pelaksana kegiatan Indocomtech dikabarkan bakal diputus pada penyelenggaran pameran komputer Indocomtech tahun depan. Hal tersebut disebabkan adanya perselisihan di lingkungan internal Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) sendiri.

Chief Operational Officer Dyandra Promosindo, Soehoed Kosasih mengaku belum mendapat kabar tentang pemberhentian kontrak pelaksanaan Indocomtech tersebut tahun depan.

"Itu hanya rumor. Kami mendapat kontrak sebagai pelaksana Indocomtech hingga 2015," ujar Soehoed selepas acara pemberian ASLI Award dari Microsoft ke Dyandra Promosindo di Jakarta, Jumat (4/11/2011).

Dyandra Promosindo mendapat kontrak eksklusif menjadi pelaksana Indocomtech sejak tahun 2000. Padahal kegiatan Indocomtech ini sudah dilaksanakan sejak 19 tahun lalu, dan hanya berhenti satu kali pada tahun 1998 karena krisis moneter.

Namun, Soehoed tidak akan ikut campur mengenai perselisihan kontrak yang disebabkan perselisihan di tingkat Yayasan Apkomindo dan Dewan Pengurus Apkomindo. Jika memang harus diputus kontraknya, maka pihak Dyandra Promosindo juga menerima keputusan tersebut.

"Kami tidak memihak siapapun, kami hanya berusaha menjadi pelaksana kegiatan Indocomtech yang biasa memuaskan semua pihak," katanya.

Sebelumnya, pihak Yayasan Apkomindo dan Dewan Pengurus Apkomindo dikabarkan tengah berselisih pendapat soal kontrak eksklusif pelaksana Indocomtech.

Bayangkan saja, pelaksanaan kegiatan Indocomptech ditargetkan akan dikunjungi 200.000 pengunjung. Dengan harga tiket masuk Rp 5.000 untuk hari biasa dan Rp 15.000 untuk akhir pekan, maka pendapatan pelaksana kegiatan akan membludak.

Apalagi selama dua hari kegiatan saja, kegiatan Indocomptech sudah dikunjungi oleh 51.980 pengunjung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

    Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

    Whats New
    Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

    Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

    Whats New
    Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

    Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

    Whats New
    Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

    Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

    Whats New
    BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

    BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

    Whats New
    Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Work Smart
    Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

    Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

    Whats New
    Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

    Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

    Work Smart
    Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

    Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

    Whats New
    Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

    Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

    Whats New
    Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

    Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

    Whats New
    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Whats New
    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Whats New
    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Whats New
    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com