Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Dampak Mogok Massal Telkomsel Pada Jaringan?

Kompas.com - 09/11/2011, 13:12 WIB

KOMPAS.com - Serikat Pekerja Telkomsel (Sepakat) berencana menggelar demo massal pada Kamis (10/11/2011). Demo yang rencananya dihadiri ribuan karyawan ini akan digelar mulai dari kantor pusat di Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.

Jika tuntutan demo tak dipenuhi dan tidak ada indikasi itikad baik dari manajemen, Sepakat berencana untuk melanjutkan demo itu dengan mogok kerja massal.

Masalahnya bagi pengguna, akankah mogok itu mempengaruhi kinerja jaringan 100-an juta pelanggan Telkomsel? Sumber Kompas.com di internal Telkomsel mengakui hal ini patut dikhawatirkan. Menurutnya, pihak demonstran memang sudah berjanji tak akan mematikan sistem yang ada.

Masalahnya, janji tersebut tidak mencakup soal troubleshooting apabila ada masalah di jaringan. "Jika ada masalah, untuk troubleshooting, mereka tidak akan memperbaiki," sebut sumber yang menolak ditulis namanya itu.

Nah, hal ini yang mungkin bisa berdampak pada pelanggan apabila mogok jadi dilaksanakan dan berlarut-larut. Apabila terjadi gangguan dan tak ada yang memperbaiki, pelanggan lah yang terkena imbasnya.

Di sisi lain, Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno pada kesempatan terpisah mengimbau karyawan agar tidak mengganggu kepentingan umum dalam menjalankan aksinya. "Kami mengimbau agar para pemogok tidak mengganggu fasilitas layanan publik karena melanggar UU telekomunikasi," ungkap Sarwoto.

Rencana demonstrasi dan mogok massal ini terkait Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2008-2010. Indra Yana, Kuasa Hukum serikat pekerja Telkomsel, mengatakan ada tiga poin yang dituntut oleh Sepakat. Pertama, penyesuaian kesejahteraan agar disesuaikan berbasis inflansi di Indonesia. Tuntutan kedua, bantuan kesehatan saat pensiun. Sedangkan poin ketiga, bantuan ponsel terhadap karyawan Telkomsel. "Sepanjang 2008-2010, kesepakatan ini sama sekali tidak dilaksanakan oleh manajemen Telkomsel," urai Indra.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

    Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

    Spend Smart
    Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

    Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

    Earn Smart
    Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

    Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

    Spend Smart
    Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

    Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

    Whats New
    Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

    Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

    Whats New
    Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

    Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

    Whats New
    Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

    Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

    Whats New
    ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

    ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

    Whats New
    Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

    Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

    Whats New
    Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

    Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

    Whats New
    ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

    ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

    Whats New
    Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

    Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

    Whats New
    Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

    Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

    Whats New
    Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

    Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

    Whats New
    BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

    BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com