Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Bawang Merah Targetkan Swasembada

Kompas.com - 11/11/2011, 04:01 WIB

CIREBON, KOMPAS - Kongres Nasional I Petani Bawang yang berlangsung 9-10 November di Kota Cirebon, Jawa Barat, melahirkan Dewan Bawang Merah Republik Indonesia. Dewan yang mewakili suara petani ini menargetkan swasembada bawang merah pada 2015.

Dewan ini juga mendesak pemerintah agar tidak lagi asal-asalan menentukan tata niaga bawang merah.

Kongres yang diikuti 35 peserta dari sembilan provinsi ini sekaligus menyepakati Ranggasasana sebagai Ketua Umum Dewan Bawang Merah RI (2011-2016). Dalam kepengurusan, ia dibantu Mudatsir selaku sekretaris jenderal dan Sunarto sebagai bendahara umum. Total ada 32 orang dalam kepengurusan ini. Selain petani, pengurus berasal dari unsur produsen pupuk dan distributor bawang merah.

Sesaat setelah terpilih, Ranggasasana mengatakan, langkah pertama yang akan diambil adalah menemui presiden dan menteri terkait, seperti Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan Menteri Koordinator Perekonomian. ”Persoalan bawang harus menjadi perhatian pemerintah,” kata Ranggasasana.

Ia menegaskan, Dewan Bawang Merah tidak mewakili kekuatan politik apa pun, termasuk jika dikaitkan dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). ”Kami siap bekerja sama dengan semua kelompok terkait, termasuk Kontak Tani Nelayan Andalan dan kelompok komoditas lain,” katanya.

Impor bawang

Fokus perjuangan Dewan Bawang pertama adalah pembentukan regulasi bawang merah, khususnya soal ekspor dan impor. Dalam hal ini, pemerintah dinilai abai terhadap kesejahteraan petani karena justru mengimpor bawang merah pada saat petani lokal sedang panen.

”Kemudahan permodalan juga menjadi hal pokok yang mesti difasilitasi pemerintah melalui perbankan. Sebab, untuk menanam bawang merah diperlukan modal Rp 70 juta-Rp 75 juta per hektar,” kata Ranggasasana.

Tentang target swasembada bawang pada 2015, Dewan Bawang Merah mendesak pemerintah memperbaiki infrastruktur pertanian, terutama irigasi.

”Sebagai gambaran, petani mengeluarkan Rp 2,5 juta per hektar untuk mengairi lahan. Biaya ini mestinya bisa ditekan jika saluran irigasi berfungsi baik. Tanpa perbaikan itu, swasembada bawang mustahil tercapai,” kata Ranggasasana yang mengelola 50 hektar lahan di Brebes, Jawa Tengah.

Untuk ketersediaan pupuk, dewan ini siap bekerja sama dengan produsen pupuk, salah satunya Alam Tani Semesta di Mojokerto, Jawa Timur. (REK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com