Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2011, 17:39 WIB

KOMPAS.com - Kesadaran akan pentingnya pemberian ASI secara eksklusif perlu terus ditanamkan pada setiap perempuan dan calon ibu. Tetapi sayangnya, masih ada saja anggapan keliru di masyarakat terkait pemberian ASI.

Padahal, pemberian ASI ekslusif akan memberikan keuntungan ganda baik bagi anda maupun bayi. Agar tidak ada lagi mitos keliru, berikut ini adalah beberapa hal-hal keliru yang dapat memicu kegagalan ASI.  Mitos dan info keliru ini perlu diluruskan agar setiap bayi mendapatkan haknya meminum ASI dari ibunya :

1. Tanpa ASI anak tetap sehat

Jika dilihat dari luar memang tampak sehat. Tetapi tahukah Anda, bahwa bayi yang tidak mendapat ASI sebenarnya lebih rentan terpapar penyakit dan alergi seperti ekzema (radang kulit), rinitis alergik dan asma. Beberapa penelitian menunjukkan bayi yang tidak diberikan ASI lebih berisiko untuk mendapat diabetes dan obesitas dikemudian hari.

2. Payudara kecil berarti ASI sedikit

Ukuran payudara ditentukan oleh jaringan lemak, yang tidak terkait dengan produksi susu. Produksi susu tergantung pada ukuran kelenjar mamari di dalam payudara.

3. ASI bikin payudara kendur

Pemberian ASI tidak menyebabkan payudara menjadi kendur. Kendurnya payudara lebih disebabkan karena faktor usia dan gravitasi. Bahkan, pemberian ASI dapat membantu Anda mempercepat proses pelangsingan dengan membakar lemak yang tersimpan saat hamil. ASI eksklusif juga merangsang pengeluaran hormon yang membantu kontraksi dan mengembalikan rahim pada ukuran yang semula.

4. Memberi ASI menyakitkan

Sebenarnya tidak. Meskipun ada sejumlah ibu yang mungkin rasa sedikit bengkak pada tahap awal, tetapi kondisi ini tidak akan terus berlanjut. Jika Anda masih merasa sakit, ini mungkin disebabkan mulut bayi tidak menghisap puting dan areola dengan benar. Belajarlah untuk membantu bayi menyusu dengan cara yang benar.

5. ASI menyusahkan

Memberikan ASI sebenarnya memudahkan Anda. Anda tidak perlu membawa peralatan, tidak perlu khawatir tentang pasokan susu, penyimpanan dan penyediaan susu. Keuntungan lainnya, pemberian ASI bisa dilakukan setiap saat, di manapun dan tidak perlu biaya.

6. Sibuk bekerja

Pemberian ASI meskipun hanya beberapa minggu atau bulan, akan memberi manfaat kepada bayi. Pekerjaan bukanlah alasan bagi Anda untuk berhenti memberikan ASI. Minta bantuan kepada pembantu di rumah untuk memberikan ASI yang sudah terlebih dahulu diperah. Segera simpan ASI di lemari es agar tetap aman diminum bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com