JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia menunggu respons perbankan terhadap penurunan suku bunga acuan atau BI Rate. Respons itu berupa spread atau selisih suku bunga kredit terhadap deposito yang semakin kecil.
Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo mengemukakan hal itu dalam seminar "Dampak Ketidakpastian Ekonomi Global terhadap Perekonomian Indonesia" di Jakarta, Selasa (15/11/2011).
Menurut Perry, saat ini selisih suku bunga kredit dan deposito masih terlalu lebar. Suku bunga acuan atau BI Rate turun 50 basis poin pada November, menambah penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin pada Oktober lalu.
Saat ini, BI Rate pada posisi terendah sepanjang BI menerapkan Inflation Targeting Framework tahun 2005. Adapun ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan, mengatakan, pinjaman valuta asing tumbuh sangat cepat.
Sebaliknya, simpanan valas tumbuh kalah cepat. Akibatnya, ekses likuiditas valas sempat negatif pada bulan Juni dan Agustus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.