Balikpapan Kompas
Selain di Balikpapan, beras impor dari Thailand juga beredar di pasar besar di wilayah Kota Tegal, Jawa Tengah.
Masuknya beras Vietnam di Balikpapan merupakan yang ketiga kali sepanjang tahun 2011. Pada bulan September lalu, masuk 4.000 ton beras, disusul 7.800 ton beras pada awal Oktober. Akhir pekan ini akan masuk 3.850 ton beras. Setelah itu, beberapa pekan mendatang juga akan masuk lagi 4.150 ton beras dari Vietnam.
Menurut Agus Rohman, Kepala Seksi Pengadaan dan Analisis Harga Pasar Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divre Kaltim, Jumat (18/11), sesuai jadwal awal kapal pengangkut beras Vietnam akan tiba Pelabuhan Balikpapan, hari ini, Sabtu (19/11). Namun, kapal itu kemungkinan besar belum bisa bersandar ke Balikpapan Sabtu ini. ”Perkiraan kami, paling lambat 25 November beras sudah dibongkar dan masuk gudang,” katanya.
Hingga Jumat beras impor beredar di Pasar Induk Beras Martoloyo, Kota Tegal. Beras tersebut dikemas dalam karung plastik bertuliskan ”Beras Kita, Thai Rice”, dan pada karung tersebut terdapat logo Bulog. Masuknya beras impor ke pasar, dikeluhkan pedagang beras lokal, karena mengakibatkan penjualan beras lokal lesu.
Informasi dari pedagang beras di Pasar Induk Beras Martoloyo, beras impor mulai masuk sejak tiga hari terakhir. Namun pedagang yang mendatangkan beras tersebut, Ijah (58), mengaku baru kemarin mendatangkan beras impor sebanyak 25 ton.
Menurut Ijah, beras impor tersebut dibeli dari pedagang di Jakarta seharga Rp 6.600 per kilogram. Rencananya, beras itu akan dipoles kembali karena warnanya kekuning-kuningan, dan dijual Rp 6.700 per kilogram.
Siti (50), pedagang beras di Pasar Induk Beras Martoloyo mengatakan, pasar sepi karena banyak pembeli membatalkan pembelian beras. Mereka khawatir harga beras akan jatuh akibat masuknya beras impor.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.