Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasabah Kaya Cenderung Main Aman

Kompas.com - 24/11/2011, 11:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bisnis wealth management memang menjanjikan. Dana kelolaannya selalu berhasil tumbuh di atas 20 persen per tahun. Jumlah orang superkaya yang belum tersentuh layanan perbankan ini juga masih besar.

Namun, bukan berarti kualitas pengelolaan dana lebih maju dari sebelumnya. Sejauh ini, nasabah kita masih konservatif dalam memilih produk investasi. Pilihannya hanya berkutat di deposito, obligasi ritel, sukuk, dan reksadana. Mereka kurang meminati produk yang agresif seperti saham.

Menurut Noviana C Purnamasari, VP Emerald and Affluent Segment PT Bank Negara Indonesia Tbk, ini disebabkan sebagian besar nasabah berusia 50 tahun ke atas. "Mereka lebih bermain aman dalam mengelola aset," kata Noviana seusai peresmian BNI Emerald di pusat perbelanjaan FX Lifestyle, Jakarta, Rabu (23/11/2011). Sikap hati-hati mereka ini makin menjadi-jadi saat ketidakpastian menyelimuti perekonomian global.

Saat ini dana kelolaan BNI Emerald sebagian besar ditempatkan di deposito, yakni sebesar 60 persen. Sementara reksadana, ORI, obligasi, dan sukuk sekitar 30 persen lebih. "Porsi produk agresif tidak lebih dari 10 persen," katanya.

Hingga November, jumlah nasabah kaya BNI mencapai 11.000 orang dengan dana kelolaan Rp 32 triliun. "Sampai akhir tahun bertambah 5 persen baik nasabah maupun kelolaan," ucap Direktur Konsumer dan Ritel BNI Darmadi Sutanto. BNI Emerald mewajibkan nasabah memiliki simpanan minimal Rp 500 juta.

Sikap hati-hati juga ditunjukkan nasabah kaya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Widodo Januarso, General Manager of Funding and Services Division BRI, menuturkan, hampir 80 persen nasabah kaya BRI memilih produk konservatif, terutama deposito. Mereka belum banyak mengenal produk investasi. "Ke depan kami akan mengembangkan produk investasi,” katanya.

Saat ini jumlah nasabah kaya BRI sebanyak 7.500 dengan dana kelolaan sebesar Rp 11 triliun per November 2011. Widodo optimistis, akhir tahun dana kelolaan bertambah Rp 1 triliun lagi dan nasabah bertambah 8.000 orang.

Dalam membesarkan bisnis ini, BRI menggelar roadshow dan menambah outlet wealth management di sejumlah kota besar. Bulan depan, BRI akan membuka dua unit baru sehingga total mengoperasikan 13 kantor.

Menurut Widodo, wealth management masih akan berkembang pesat meskipun resesi global menghantui. Ia meyakini, seburuk apa pun situasi, nasabah kelas kakap akan menempatkan likuiditasnya di bank dalam negeri. (Nina Dwiantika/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com