Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Aksi Bank Sentral, Euro Menguat

Kompas.com - 01/12/2011, 07:22 WIB
Ester Meryana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Euro mengalami penguatan tertinggi dalam sebulan terakhir terhadap dollar AS setelah aksi enam bank sentral menurunkan biaya pinjaman untuk perbankan yang ingin meminjam dollar AS. Langkah ini merupakan upaya bersama bank sentral dunia untuk mengatasi krisis utang yang melingkup Eropa sejak dua tahun lalu.

Keenam bank sentral tersebut adalah Bank Sentra Amerika Serikat (Federal Reserve), Bank Sentral Eropa, Bank Sentral Kanada, Bank Sentral Swiss, Bank Sentral Jepang, dan Bank Sentral Inggris. The Fed pun mengumumkan, premi yang harus dibayar bank dalam meminjam dollar AS dari bank sentral turun menjadi 50 basis poin.

Keenam bank sentral tersebut juga setuju untuk memperpanjang pertukaran mata uang dollar AS (dollar swap) selama 6 bulan hingga 1 Februari 2013. Sekaligus membentuk program pertukaran mata bilateral (bilateral swap program) sehingga pendanaan bisa diberikan dalam mata uang lainnya. Ini juga berlaku hingga 1 Februari mendatang. "Itu merupakan langkah positif yang besar risikonya," ujar Alan Ruskin, Kepala Global dari kelompok strategi 10-mata uang di Deutsche Bank AG, di New York, Rabu (30/11/2011) waktu setempat.

Menurut dia, langkah tersebut ditujukan untuk mengatasi masalah pendanaan, tetapi tampaknya ini bukan solusi jangka panjang. Ruskin berpendapat, pasar bisa kecewa lagi dalam waktu cepat. Sehingga perlu ada tindak lanjut dari suatu tatanan yang substansial.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Currency Strategist Citigroup Inc, Greg Anderson. "Itu (program pendanaan) tidak menyelesaikan semua masalah zona euro, tetapi hanya mengurangi sejumlah masalah sistem finansial," ujar Anderson, di New York.

Pernyataan ini dilontarkannya seiring dengan biaya pinjam untuk bank-bank Eropa dalam dollar AS turun untuk pertama kali dalam 6 hari. Basis pertukaran silang mata uang 3 bulan, yakni tingkat pembayaran bank untuk menukar pembayaran euro ke dollar AS, turun 1,31 persen di bawah tingkat yang ditawarkan euro interbank. Kondisi ini pun memperkuat euro 1 persen menjadi 1,3446 dollar AS pada pukul 5 PM, Rabu waktu New York.

Euro pun diperkirakan akan menguat 0,4 persen selama tahun ini. Yen merosot 0,6 persen menjadi 104,37 per euro. Tapi yen menguat 0,4 persen terhadap dollar AS menjadi 77,62 per dollar AS. Sehingga yen pun memperpanjang penguatan menjadi 0,7 persen selama November.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com