Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Keluhkan Turunnya Harga Jagung

Kompas.com - 01/12/2011, 18:45 WIB
Siwi Nurbiajanti

Penulis

SLAWI, KOMPAS.com - Sejumlah petani di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengeluhkan turunnya harga jagung pada musim panen kali ini. Saat ini, harga jagung kering hanya sekitar Rp 2.600 per kilogram, turun dari sebelumnya, Rp 3.000 per kilogram.

Panen jagung di daerah itu tengah berlangsung, seperti terlihat di Kecamatan Tarub, Pangkah, dan Kedungbanteng, Kamis (1/12/2011) ini.

Menurut Dakim (58), petani jagung di Desa Margapadang, Kecamatan Tarub, harga jagung turun diperkirakan karena pasokanbanyak. Sejak sebulan lalu, panen jagung berlangsung silih berganti di beberapa wilayah di Tegal.

Ridwan (35), petani lainnya menyatakan sangat kecewa dengan penurunan harga itu. Padahal, ia dan petani lainnya berusaha memanfaatkan sawah pada musim kemarau dengan menanami jagung, karena berharap bisa mendapatkan harga tinggi saat panen. "Tapi kenyataannya murah," ujarnya.

Apalagi pada musim tanam ini, banyak tanaman jagung yang terserang tikus dan belalang, sehingga produktivitasnya turun hingga 50 persen. Dari lahan seperempat bahu (sekitar 1.800 meter persegi) yang sebelumnya dihasilkan sekitar 12 kuintal jagung, saat ini hanya dihasilkan separuhnya. "Bahkan banyak yang tidak panen," katanya.

Selain karena faktor pasokan, turunnya harga jagung diperkirakan karena pengaruh cuaca, yang belakangan ini sudah mulai hujan.

Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Tegal, Toto Subandriyo, mengatakan, pada musim penghujan, jagung sulit kering, sehingga kadar airnya. tinggi.

Para pedagang takut membeli dengan harga mahal, karena jagung yang kadar airnya tinggi mudah berjamur, sehingga bisa menghasilkan racun Aflatoksin. Racun itu merupakan racun yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus pada biji-bijian yang kurang pengeringan. Racun itu akan mempengaruhi kualitas pakan ternak yang berbahan jagung, karena bisa menimbulkan stres pada ternak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com