BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Petambak plasma PT Aruna Wijaya Sakti (eks Dipasena) mengeluhkan terlambatnya penyaluran bantuan benur udang dari pemerintah. Dari rencana 40 juta ekor benur yang dijanjikan, saat ini baru tersalurkan sekitar 2,5 juta ekor.
Koordinator Biro Ekonomi Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW), Erwo Sadi, Kamis (1/12/2011), mengungkapkan, telatnya penyaluran benur ini mengakibatkan mundurnya jadwal tebar benur. Kondisi ini mengakibatkan kerugian para petambak.
"Kami sudah mempersiapkan tambak, mengisi air segala macam, tahu-tahunya benur belum datang. Tambak pun jadi kurang. Padahal, untuk mengisi air ini kami butuh biaya hingga Rp 300.000-Rp 400.000," katanya.
Keterlambatan pengiriman itu, akibat kekurangan stok induk benur dan kendala mengikuti lisensi bebas virus di tempat pembibitan (hatchery).
Bantuan benur ini merupakan bagian dari janji Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, saat berkunjung ke Bumi Dipasena, Agustus 2011 lalu. Bantuan benur ini awalnya diharapkan mampu membantu petambak, untuk memulai budidaya udang secara mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.