Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Garam Butuh Dukungan Politis

Kompas.com - 09/12/2011, 17:56 WIB
Stefanus Osa Triyatna

Penulis

TUBAN, KOMPAS.com -- Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat mengatakan, kebutuhan garam yang terus bergantung pada importasi, khususnya untuk industri kimia, membutuhkan dukungan politis. Sebanyak 15 anggota parlemen diajak untuk meninjau industri garam di Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur.

"Produksi garam nasional tidak mencukupi. Saya sengaja membawa anggota parlemen, sebab butuh penyikapan politis supaya kita bisa perlahan-lahan pelepaskan diri dari ketergantungan impor," tutur Hidayat, saat mengunjungi Pabrik Semen Gresik di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/12/2011).

Hidayat mengatakan, kebutuhan garam di Indonesia baik untuk konsumsi maupun industri terus meningkat. Ini sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk maupun industri, di mana kebutuhan saat ini mencapai sekitar 3,1 juta ton. Diprediksi, kebutuhan meningkat mencapai 4 juta ton pada tahun 2015.

"Untuk memenuhi kebutuhan garam konsumsi, sebagian besar dapat dipenuhi dari dalam negeri. Akan tetapi, bila terjadi kekurangan, tidak tertutup kemungkinan harus diimpor setelah mengutamakan penyerapan produksi dalam negeri," kata Hidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com