Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redenominasi Rupiah Sebaiknya Ditunda

Kompas.com - 09/12/2011, 22:30 WIB
Ester Meryana

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com — Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan, redenominasi, yakni penyederhanaan nilai mata uang rupiah tanpa mengubah nilai tukarnya, sebaiknya ditunda. Ryan menilai kebijakan ini terlalu dini untuk diterapkan.

"Ini (redenominasi) perlu ditanyakan apakah penting dan mendesak (untuk dilakukan)," ujar Ryan kepada Kompas.com, di sela-sela seminar tahunan internasional ke-9 yang diselenggarakan Bank Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (9/12/2011). Menurut dia, pemerintah, termasuk Bank Indonesia, jangan gegabah dalam menerapkan kebijakan ini.

Ryan menekankan, sekalipun masih bagus, ekonomi Indonesia masih harus berjaga-jaga terhadap krisis yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. Masyarakat pun sangat perlu untuk diedukasi terlebih dahulu mengenai segala sesuatu terkait redenominasi. "Tugas pemerintah, akademisi, juga BI (Bank Indonesia) turut berkolaborasi memberikan edukasi kepada publik," tambahnya.

Apalagi, penyederhanaan rupiah ini sebenarnya tidak mudah. Transisinya bisa memakan waktu yang lama. Perubahan ini, terang Ryan, akan berdampak pada pembukuan di perbankan. "(Juga) bagaimana pengaturan dengan currency (mata uang) yang lain," sebut Ryan mengenai salah satu perubahan jika redenominasi diberlakukan.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik, Natsir Mansyur juga menyatakan hal serupa. "Saya kira waktunya belum tepat. Jangan dipersoalkan hanya angka (dihilangkan)," terang Natsir.

Menurut dia, redenominasi bisa mempunyai dampak lanjutan ke berbagai arah, terutama di dunia usaha. Dunia usaha, kata dia, sekarang sedang mengupayakan efisien secara besar-besaran demi meningkatkan daya saing. Jadi, kata dia, jangan diganggu dulu dengan hal-hal lain.

Natsir pun mengingatkan, pemerintah, termasuk Bank Indonesia, untuk menyelesaikan dulu kebijakan yang baru dibentuk, seperti pengaturan devisa hasil ekspor, sekaligus memastikan penurunan suku bunga bagi dunia usaha seiring dengan penurunan suku bunga acuan (BI Rate).

"Egoisme sektoral BI terlalu kencang. Turunkan dulu suku bunga sehingga ekonomi kita bergerak," ucap Natsir.

Situasi saat ini, pemerintah sedang melakukan harmonisasi Rancangan Undang-undang Redenominasi Uang. Dalam waktu dekat, RUU ini diharapkan bisa segera dibahas di DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com