Peringkat Dipangkas, Eropa Semakin Berat

JAKARTA, KOMPAS.com -- Penurunan peringkat utang atas negara-negara di Eropa terus dilakukan oleh sejumlah lembaga pemeringkat. Ini semakin menambah beban negara-negara di Benua Biru itu, khususnya di bidang perekonomian yang bisa berujung resesi.

Moodys memangkas peringkat utang Belgia dari Aa1 menjadi Aa3 (turun dua peringkat) dengan outlook negatif. Sebelumnya pada 25 November lalu, S&P telah memangkas peringkat utang Belgia satu tangga menjadi AA. Dan Fitch juga mengancam akan memangkas peringkat Belgia sekarang di AA+. Fitch juga telah menurunkan outlook peringkat Perancis dan mengancam memangkas peringkat utang Perancis, Spanyol dan Italia.

Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Senin (19/12/2011) menyatakan, akibat pemangkasan ini biaya peminjaman meningkat dan menambah beban keuangan negara-negara Uni Eropa (UE) yang sangat sulit sekarang ini, bahkan Belgia negara keenam terbesar di Zona Euro telah negatif 0,1 persen (qtq) pada triwulan ketiga 2011 ini. Utang Belgia memburuk setelah menyelamatkan bank Dexia yang bangkrut beberapa waktu lalu.

"Ekonomi negara-negara UE juga terancam resesi," kata Lana.

Sentimen dari Eropa itu diperkirakan memengaruhi nilai tukar rupiah. Pada penutupan perdagangan pekan lalu (Jumat, 16/12/2011) nilai tukar rupiah (IDR) menguat cukup lumayan tertolong oleh kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Fitch. Rupiah ditutup di Rp 9.035 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg).

Pasar global kembali tertekan akibat pemangkasan peringkat utang Belgia dan ancaman pemangkasan terhadap negara UE lainnya, yang bisa berimbas ke pasar Asia hari ini. Diperkirakan rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp 9.040-9.080 per dollar AS.