Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi BBM ke Gas Diusulkan Bertahap

Kompas.com - 22/12/2011, 20:28 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mengusulkan agar pelaksanaan program pengalihan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas untuk angkutan umum di Jawa dan Bali pada tahun 2012 dilaksanakan secara bertahap.

Oleh karena, pasokan gas dan infrastruktur BBG perlu disiapkan lebih dulu agar bisa digunakan secara serentak.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Mochamad Harun, Kamis (22/12/2011), saat dihubungi di Jakarta, menyatakan, untuk tahap awal, pihaknya mengusulkan agar konversi bahan bakar minyak ke gas dimulai di Jabodetabek lebih dulu baru kemudian dikembangkan di wilayah lain di Jawa dan Bali.

"Pelaksana konversi BBM ke gas tidak bisa serentak, karena pasokan gas harus disiapkan lebih dulu. Saat ini masih terjadi kekurangan gas di Jawa," ujarnya.

Saat ini pihaknya tengah menyiapkan pembangunan satu stasiun induk (mother) dan empat stasiun penyalur (daughter). Melalui anak perusahaan, PT Pertagas, Pertamina akan mengembangkan sistem mother-daughter di daerah Jabodetabek yang direncanakan akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2012.

Selanjutnya sistem itu akan dikembangkan ke daerah-daerah lain yang memungkinkan. Pembangunan infrastruktur BBG harus serentak dilaksanakan. Sebelumnya penyaluran BBG sulit dilaksanakan karena langsung diambil dari jaringan pipa.

Dengan sistem induk-penyalur, maka gas diambil dari jaringan pipa kemudian dikompres, lalu dimasukkan ke dalam kontainer di stasiun induk. Kemudian gas dikirim ke SPBU untuk dijual ke konsumen BBG.

Terkait pasokan gas, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas telah menjanjikan pasokan gas untuk sektor transportasi. Menurut perhitungan PT Pertamina, jika pemerintah mengonversi pemakaian BBM bersubsidi untuk sektor transportasi sebesar 21,34 juta kilo liter per tahun menjadi gas, maka perlu gas 1,9 miliar kaki kubik per hari (BCFD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com