Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan BBM Bersubsidi Gunakan CNG dan LGV

Kompas.com - 02/01/2012, 16:48 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan dilakukan secara bertahap mulai April 2012. Opsi yang akan digunakan adalah penggunaan CNG (Compressed Natural Gas) dan LGV (Liquid Gas for Vehicle).

"Pembatasan itu akan ada secara bertahap menggunakan CNG dan LGB. Itu teknis sekali, Pak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina bisa menyampaikan bagaimana nanti masyarakat yang tidak boleh lagi menggunakan premium, lalu menggunakan opsi menggunakan CNG atau pun LGV," ujar Hatta di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (2/1/2012).

Pembatasan BBM bersubsidi ini akan dilakukan mulai April mendatang. Mengenai infrastruktur, Hatta berujar, peralihan dari BBM bersubsidi ke kedua jenis bahan bakar tersebut telah tersedia peralatannya. Lagipula, kata dia, penggunaan gas lebih murah ketimbang BBM bersubsidi.

"Ada converter-nya, dan kalau masyarakat pakai gas harganya Rp 4.100, lebih murah dari BBM bersubsidi, yakni Rp 4.500," ujarnya.

"Opsi itu ada, tapi dilakukan bertahap, tentu saja, karena infrastruktur kita kan bertahap juga," lanjut Hatta.

Sementara itu, Hatta menyebutkan, wewenang pengawasan pembatasan BBM tersebut berada pada Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi. Hal ini sudah diatur dalam undang-undang. Namun demikian, dalam transisi pengawasan akan dibentuk tim tersendiri, yakni tim sosialisasi dan tim pengawasan agar program tersebut bisa betul-betul berjalan dan tidak ada distorsi berlebihan.

"Kalau mau 100 persen tidak ada distorsi, tentu tidak mungkin. Pasti ada juga bocor-bocornya sedikit. Kita kurangi sekecil mungkin," ucap Hatta.

Terhadap tim pengawas, Menteri ESDM Jero Wacik berkata, tim tersebut sudah ada, yakni BPH Migas. Sementara anggota baru BPH Migas belum dilantik, maka anggota lama bekerja lebih dulu.

"BPH Migas kan sudah ada, sekarang ada anggota BPH Migas yang baru dipilih oleh DPR dan belum dilantik. Yang lama bekerja dulu, kan kemarin sudah menunjuk, ada perusahaan yang ditunjuk untuk distribusi," ujar Jero.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

    Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

    Whats New
    Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

    Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

    Whats New
    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

    Spend Smart
    Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

    Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

    Whats New
    Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

    Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Whats New
    Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

    Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

    Whats New
    IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

    Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

    Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

    Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

    Whats New
    PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

    PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

    Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

    Whats New
    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com