Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siam Cement Investasi Rp 4,5 Triliun

Kompas.com - 06/01/2012, 06:07 WIB
Hamzirwan

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Kelompok usaha terkemuka Thailand Siam Cement Group Plc mengalokasikan dana sedikitnya Rp 4,5 triliun untuk mengakuisisi perusahaan atau pabrik di kawasan Asia Tenggara dalam beberapa tahun mendatang.

Indonesia yang memiliki pasar domestik terbesar dengan penduduk 241 juta jiwa dari 600 juta jiwa penduduk ASEAN bakal menjadi fokus investasi Siam Cement.

Presiden dan Chief Executive Officer Siam Cement Groups (SCG) Kan Trakuulhoon di sela pembukaan Pameran Badan Investasi Thailand 2011 (Thailand's Board of Investment/BOI) di Muang Thong Thani, Bangkok, seperti dilaporkan wartawan Kompas Hamzirwan Kamis (5/1/2012), mengungkapkan rencana aksi korporasi ini kepada wartawan dari Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Myanmar.

SCG merupakan kelompok usaha yang fokus memproduksi semen, petrokimia, kertas dan produk kemasan, bangunan, serta logistik dengan total penjualan tahun 2011 mencapai Rp 104,4 triliun (360 miliar baht).

"Banyak sekali peluang di Indonesia. Kami mencari lebih banyak lagi kesempatan mengakuisisi perusahaan di Indonesia," ujarnya. Ekspansi regional menjadi salah satu strategi pertumbuhan SCG selain meningkatkan penciptaan nilai tambah lewat riset produk ramah lingkungan.

Riset dan produksi produk ramah lingkungan mampu menyumbang separuh penghasilan penjualan SCG. SCG sudah berada di Indonesia sekitar 10 tahun terakhir dengan nilai investasi 777 juta dollar AS (Rp 7 triliun) dan terus berkembang.

Investasi SCG saat ini antara lain antara lain kolaborasi dengan kelompok usaha terkemuka Wings Grup yang memproduksi makanan dan kebutuhan rumah tangga. Direktur Eksekutif dan Penasihat SCG untuk Indonesia Padungdej Indralak mengatakan, sepanjang tahun 2011 saja mereka sudah mengakuisisi saham senilai 600 juta dollar AS (Rp 5,4 triliun).

Dana itu antara lain digunakan untuk mengambilalih 100 persen saham PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk (KIA) dan PT Kokoh Inti Arebama Tbk (KOKOH) senilai 215 juta dollar AS (Rp 1,9 triliun).

KIA merupakan salah satu produsen keramik terkemuka di Indonesia, sedangkan KOKOH merupakan pemasok bahan bangunan dengan jaringan internasional. SCG juga sudah merampungkan pembelian 30 persen saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dengan anak usaha Temasek Holdings, Apleton Investments Ltd dan pemegang saham mayoritas, PT Barito Pacific Tbk, senilai 450 juta dollar AS (Rp 4,1 triliun).

Manajemen SCG berharap, stabilitas situasi politik Indonesia terus terjaga dan kebijakan yang adil bagi investor bisa terwujud. Kedua hal ini cukup membantu investor berekspansi di Indonesia.

Bisnis semen di Indonesia diperkirakan akan semakin ketat tahun 2012 karena pemerintah telah menyatakan akan mempercepat investasi infrastruktur. Akan tetapi, Asosiasi Semen Indonesia justru memprediksi, penjualan semen tahun 2012 mendekati 50 juta ton, naik tipis dari 47 juta ton tahun 2011.

Data Kementerian Perindustrian, sembilan perusahaan semen di Indonesia memiliki kapasitas terpasang 52,5 juta ton tahun 2011. PT Semen Gresik Tbk (PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, dan PT Semen Padang) berkapasitas 20,2 juta ton per tahun. PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk berkapasitas 18,6 juta ton dan PT Holcim Tbk berkapasitas 8,5 juta ton. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com