Unjuk rasa itu juga menyebabkan aktivitas pabrik dan perusahaan di kawasan MM2100 nyaris berhenti selama setengah hari.
Lebih dari 5.000 buruh dan pekerja memadati persimpangan Jalan Sumatera yang menjadi pusat unjuk rasa. Jalan Sumatera adalah jalur utama kawasan industri ke Gerbang Tol Cibitung Selatan menuju Tol Jakarta-Cikampek.
Aksi tersebut dikerahkan serikat buruh dan serikat pekerja di Bekasi, seperti Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Serikat Pekerja Nasional, dan Gabungan Serikat Pekerja Manufaktur Independen Indonesia.
Massa bertambah banyak setelah pekerja dari perusahaan di kawasan MM2100 yang masuk pagi bergabung dengan pengunjuk rasa yang datang ke kawasan industri itu.
Karena jalan utama kawasan menuju Gerbang Tol Cibitung Selatan ditutup pengunjuk rasa, kendaraan berupa bus angkutan karyawan, truk barang, dan mobil tidak dapat melintas dari kawasan menuju Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan sebaliknya, dari jalan tol menuju kawasan.
Kemacetan di MM2100 itu berimbas terhadap kepadatan kendaraan ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek, terutama kendaraan yang mengarah ke Cikarang. Kepadatan juga terjadi di sejumlah jalur lain menuju kawasan MM2100, antara lain di jalur Kalimalang mulai Desa Cibuntu, Cibitung, sampai menjelang Jalan Kawasan Industri di Desa Gandamekar, Cikarang Barat.
Kepolisian Resor Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, mengerahkan lebih dari 1.100 polisi, termasuk dari Satuan Lalu Lintas, untuk menjaga massa dan mengatur lalu lintas kendaraan. Pengamanan unjuk rasa di MM2100 dipimpin Kepala Polresta Bekasi Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat.
Kepala Gerbang Tol Cibitung Selatan Djoko P menyebutkan, penutupan akses Gerbang Tol Cibitung Selatan berdampak pada terganggunya kelancaran lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kepadatan kendaraan di jalan tol terjadi sampai Cikunir, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.