Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Canangkan Mobil Nasional

Kompas.com - 12/01/2012, 23:26 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) mencanangkan produksi mobil nasional dengan semua komponen yang dibuat sendiri. Program ini dilakukan dengan mengembangkan mobil hasil karya Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang kini mulai memproduksi mobil buatan sendiri secara massal.

Pencanangan itu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah M Din Syamsuddin saat peluncuran dan tes kendara mobil produksi Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Borobudur (SMK Muhammadiyah 2 Borobudur) di sekolah itu, Kamis (12/1/2012).

Hadir juga, Bupati Magelang Singgih Sanyoto, Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto, Kepala SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Suyitno, sejumlah rektor Universitas Muhammadiyah di Jawa, dan pengurus Rumah Sakit Muhammadiyah.

Selama peluncuran, para siswa di sekolah itu mendemonstrasikan keterampilan memproduksi mobil, mulai dari membuat komponen mesin, karoseri, badan mobil, sasis, merakit mesin, sampai mengecat.

Sejumlah mobil hasil karya mereka dipamerkan dan diuji dengan dikendarai berkeliling kawasan Borobudur. Karyanya antara lain dalam bentuk bus, ambulans, minitruk, SUV, pikap double cabin, dan mobil niaga dengan label "Sang Surya."

Menurut Din Syamsuddin, kreativitas SMK Muhammadiyah 2 Borobudur merupakan modal yang baik untuk dikembangkan lagi sebagai cikal bakal program mobil nasional Muhammadiyah. Untuk itu, dia mengajak perguruan tinggi, SMK Muhammadiyah, dan investor di kalangan organisasi keagamaan itu bekerja sama mewujudkan gagasan ini.

Diharapkan, 100 persen komponen mobil nasional itu nanti diproduksi sendiri dengan teknologi dalam negeri. "Untuk tahap awal, mobil nasional Muhammadiyah itu nanti akan digunakan oleh keluarga besar anggota Muhammadiyah, seperti universitas, rumah sakit, sekolah, atau lembaga lain."

"Pada tahap berikutnya, tak menutup kemungkinan, kita bisa mengekspor mobil ke luar negeri," katanya.

Suyitno menjelaskan, SMK Muhammadiyah 2 Borobudur adalah salah satu sekolah yang mendapat bantuan program untuk merakit mobil sejak tahun 2009 dan terus dikembangkan sampai sekarang. Mereka telah memproduksi sekitar 50 mobil dalam berbagai bentuk, dan sebagian telah dipasarkan ke beberapa wilayah di Indonesia.

Saat ini, mereka juga sedang membuat 200 mesin baru lagi untuk dilengkapi berbagai elemen sehingga menjadi mobil laik jalan. "Sekitar 90 persen komponen jenis minitruk kami buat dengan teknologi sendiri. Untuk jenis-jenis mobil lain, sebagian masih menggunakan komponen dari luar yang kemudian kami rakit sendiri. Harganya antara Rp 95 juta dan Rp 196 juta per unit," katanya.

Selama peluncuran tersebut, sekolah itu kembali menerima sekitar 130 pesanan baru dari PP Muhammadiyah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan pejabat. Mereka memesan mobil itu karena ingin menghargai karya siswa, menginginkan harga yang terjangkau, dan kualitas yang tidak kalah dengan kendaraan produksi asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com